Teknik Budidaya Tanaman Kakao

Teknik Budidaya Tanaman Kakao

Kakao merupakan bahan baku dalam pembuatan coklat, lantas Teknik Budidaya Tanaman Kakao? langsung saja kita simak ulasan berikut!

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan pohon yang dibudidayakan dan berasal dari perkebunan dari daerah Amerika Selatan, namun saat ini telah ditanam di berbagai daerah dengan kawasan tropika. Dari biji tumbuhan ini diperoleh produk olahan yang terkenal sebagai bahan olahan cokelat.

Kakao adalah tumbuhan tahunan (perennial) memiliki bentuk pohon, yang berada di alam hingga bisa mencapai ketinggian 10m. Walaupun seperti itu, yang terdapat pada budi daya tanaman ini tingginya dibuat tidak melibihi 5m namun dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperbanyak cabang produktif.

Kakao sendiri merupakan tanaman asli dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatanyang ada di bagian utara (Kolombia, Ekuador, Venezuela, Brasil, Guyana, Suriname, dan juga Guyana Prancis). Hal ini juga sudah diperkenalkan menjadi tanaman pangan ke banyak negara tropis seperti Afrika dan Asia.

Teknik Budidaya Tanaman Kakao

Tanaman Kakao (Theobroma cacao)adalah salah satu komoditi yang paling diandalkan Indonesia yang memiliki peran cukup penting dalam perekonomian. Biji kakao yang diperoleh dari budidaya Kakao ini bisa memperoleh produk olahan yang yang sangat populer di kalangan masyarakat yakni cokelat.Kalian sudah pasti tahu apa itu cokelat? Semua orang tentu tahu. Nah, hal inilah yang menjadi pendorong minat para petani supaya dapat menekuni Teknik Budidaya Tanaman Kakao. Aakan tetapi, apabila tanah telah menjadi semakin keras, sedikit unsur hara mikro serta hormon alami, faktor hama dan juga penyakit tanaman, faktor iklim serta cuaca, dan juga cara budidaya lainnya tidak diperhatikan, maka produksinya pun akan menjadi semakin rendah dan tidak memiliki kualitas.

Natural Nusantara dengan menggunakan produk pupuk organik serta nutrisi tanamannya, berusaha dalam membantu para petani Kakao supaya dapat menaikkan tingkat produktivitas Kakao supaya bisa ikut bersaing dengan program peningkatan produksi baik secara kuantitas maupun kualitas, hal ini didasarkan oleh konsep kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

Persiapan Lahan

  • Membersihkan alang-alang serta gulma yang lainnya
  • Pakailah tanaman yang akan digunakan sebagai penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-polongan contohnya seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides dan C. caeraleum untuk membuat pencegahan terhadap pertumbuhan gulma terutama dari jenis rumputan
  • Pakai juga tanaman untuk sebagai pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman ini ditanam setahun sebelum proses penanaman pohon kakao dan pada saat menginjak tahun ketiga jumlah dikurangi sampai tersisa 1 pohon untuk menjadi pelindung 3 pohon kakao (1 : 3)

Pembibitan Kakao

  • Biji kakao yang digunakan untuk menjadi benih diambil dari buah bagian tengah yang matang serta sehat dari tanaman yang sudah memiliki umur yang cukup
  • Sebelum dikecambahkan terlebih dahulu benih harus dibersihkan daging buahnya dengan menggunakan abu gosok
  • Karena biji kakao tidak memiliki masa istirahat (dormancy), maka wajib segera dilakukan perkecambahan
  • Pengecambahan dengan menggunakan karung goni kemudian di letakkan dalam ruangan, dilakukan penyiraman sebanyak 3 kali dalam sehari
  • Siapkan polibag dengan memiliki ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) serta tempat untuk melakukan pembibitan
  • Campurkan tanah bersama dengan pupuk kandang (1 : 1), letakkan ke dalam polibag
  • Sebelum kecambah dimasukkan campurkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 masuk ke dalam tiap-tiap polibag
  • Benih bisa dipakai untuk bibit apabila 2-3 hari berkecambah hingga lebih dari 50%
  • Jaraksetiap polibag 20 x 20 cm dengan lebar barisan 100 cm
  • Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan keperluan sehingga sinar yang masuk menjadi tidak terlalu banyak
  • Menyiram bibit dilaksanakan setiap 1 hingga 2 kali sehari
  • Penyiangan gulma melihat keadaan areal dalam tempat pembibitan
  • Pemupukan dengan menggunakan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan usia dari bibit, usia 1 bulan: 1 gr/bibit, 2 bulan; 2 gr/bibit, 3 bulan: 3 gr/bibit, 4 bulan: 4 gr/bibit. Proses pemupukan dilakukan dengan cara ditugal
  • Siramkan POC NASA dengan memakai dosis 0,5 – 1 tutup/pohon diencerkan bersama dengan air seperlunya atau semprotkan dengan menggunakan dosis 4 tutup/tangki setiap 2 hingga 4 minggu sekali
  • Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan hingga 50% sampai menginjak usia 4 bulan
  • Amati hama & penyakit yang terjadi pada proses pembibitan, diantaranya adalah rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat dengan memiliki punggung putih, hingga ulat api. Apabila terkena hama tersebut semprot dengan menggunakan PESTONA dosis 6-8 tutup/tangki atau Natural BVR dosis 30 gr/tangki. Apabila terdapat serangan penyakit seperti jamur Phytopthora dan Cortisium sebarkan Natural GLIO yang sebelumnya telah dicampur dengan pupuk kandang selama + 1 minggu pada masing-masing pohon

Penanaman Pohon Kakao

Pengajiran

  • Ajir dibuat dengan menggunakan bambu tinggi 80 hingga 100 cm
  • Pasang ajir induk untuk menjadi patokan dalam pengajiran berikutnya
  • Untuk meluruskan ajir pakai tali sehingga didapatkan jarak tanam yang sama

Lubang Tanam

  • Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada saat menginjak akhir musim hujan
  • Berikan pupuk kandang yang dicampur bersama dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram setiap lubang

Tanam Bibit

  • Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus telah tumbuh dengan baik dan naungan sementara telah menginjak usia 1 tahun
  • Menanam kakao dengan metode tumpang sari tidak butuh naungan, contohnya tumpang sari dengan menggunakan pohon kelapa
  • Bibit dipindahkan ke tempat lapangan terbuka sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam pada saat bibit berusia 6 bulan, Kakao Lindak usia 4 hingga 5 bulan
  • Penanaman pada saat musim hujan telah cukup serta persiapan naungan harus sempurna. Pada saat melakukan pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak sedang membentuk daun muda (flush)

Pemeliharaan Tanaman Kakao

  1. Penyiraman dilaksanakan setiap 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2 hingga 5 liter setiap satu pohon
  2. Membuat lubang pupuk yang berada di sekitar tanaman dengan menggunakan metode dikoak. Pupuk diletakkan ke dalam lubang pupuk lalu ditutup kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *