Cara Menanam Cabai Rawit – Di sejumlah daerah di Indonesia, harga cabai rawit sering mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tentunya hal ini bisa menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Terlebih saat pandemi covid seperti sekarang ini perekonomian Indonesia sedang mengalami kesulitan. Jika harga cabai melambung tinggi tentu akan memberatkan para konsumen.
Untuk itu, Anda dapat mengakalinya dengan membudidayakan tanaman cabai rawit sendiri di rumah.
Selain lebih praktis dan mudah, tentu dengan budidaya cabai rawit sendiri di rumah , Anda bisa menghemat pengeluaran. Cabai yang dihasilkan pun lebih segar karena bisa dipetik saat akan digunakan.
Tahukah Anda bagaimana cara menanam cabai rawit sendiri di rumah? mari simak informasi berikut ini:
1. Siapkan Benih Cabai Rawit
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan dalam menanam cabai rawit yaitu dengan menyiapkan benih/bijinya.
Biji cabai rawit sendiri bisa Anda dapatkan dengan mudah di toko-toko pertanian. Namun, Anda juga bisa membuat benih cabai rawit sendiri di rumah. Caranya pun mudah. Mari perhatikan langkah-langkah berikut ini:
- Siapkan cabai rawit yang sudah tua dan sehat dengan ciri berwarna merah merata. Pastikan buah cabai yang digunakan untuk benih tidak terinfeksi hama maupun penyakit.
- Kemudian, potonglah buah cabai menjadi 3 bagian. Pisahkan bijinya dari kulit dan daging buahnya. Biji yang berada di bagian tengah buah cabai memiliki kualitas baik jika dibandingkan dengan biji yang berada di bagian depan dan belakang.
- Setelah dipisahkan, kemudian biji cabai rawit direndam di dalam air bersih. Pilih biji cabai rawit yang tenggelam. Sebaliknya, biji cabai rawit yang terapung di atas rendaman air tidak bisa digunakan untuk benih.
- Tiriskan biji cabai rawit yang tenggelam di rendaman air.
- Keringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 3 hari.
Baca Juga: Cara Memilih Cabe yang Baik
2. Siapkan Bibit Cabai Rawit
Setelah benih sudah siap digunakan, maka langkah selanjutnya yaitu persemaian. Tahapan ini bertujuan untuk menumbuhkan biji atau benih cabai rawit hingga berkecambah atau memiliki tunas daun. Selain itu, Anda juga bisa mengamati bibit cabai rawit mana yang memiliki kualitas yang baik.
Mari kita simak tahap-tahapan apa saja yang perlu dilakukan dalam menyemai benih cabai rawit sebagai berikut:
- Langkah pertama yang dapat Anda lakukan yaitu menyiapkan media semai. Campurkan tanah bersama dengan sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan masing-masing 2:1:1 atau 1:1:1.
- Kemudian siapkan polybag dengan ukuran 5 x 10 cm. Lalu Isi polybag tersebut dengan media tanam yang telah disiapkan tadi hingga memenuhi 2/3 bagiannya.
- Untuk merangsang pertumbuhan benih cabai rawit, Anda bisa merendamnya pada air hangat selama kurang lebih 6 jam.
- Benamkan benih cabai rawit pada media semai kurang lebih sedalam 1,5 cm. Kemudian tutup dengan menggunakan tanah secara perlahan (jangan ditekan).
- Kemudian letakkan media tanam polybag yang sudah ditanami benih cabai rawit tersebut di tempat yang aman dari serangan hama belalang, ulat, semut, atau serangga lainnya. Selain itu pastikan tempat tersebut memiliki penyinaran yang minim atau Anda juga bisa memberinya naungan agar terhindar dari paparan sinar matahari langsung atau derasnya hujan. Atau bisa juga dengan menutup permukaan media semai dengan kain hitam yang telah diberi lubang-lubang kecil.
- Siram benih cabai rawit yang telah disemai dengan menggunakan air bersih setiap pagi dan sore hari. Setelah satu bulan, bibit cabai rawit akan tumbuh dan siap dipindahkan ke media tanam yang lebih besar.
- Tunggu hingga benih berkecambah. Pilih bibit cabai rawit yang berkualitas yaitu dengan ciri-ciri memiliki tunas yang besar dan tampak sehat.
- Saat bibit cabai telah memiliki tinggi sekitar 5-10 cm, maka bibit cabai rawit siap dipindahkan ke media tanam 3-5 hari kemudian.
3. Pindahkan Bibit Cabai Rawit ke Media Tanam | Cara Menanam Cabai Rawit
Saat bibit cabai rawit memiliki 3-4 helai daun sejati atau telah berumur 4 minggu, maka Anda dapat memindahkan bibit cabai rawit ke media tanam baru yang berukuran lebih besar. Anda bisa menggunakan pot ataupun polybag.
Jika Anda menggunakan polybag, maka gunakanlah polybag dengan diameter minimal 30 cm. Atau Anda juga bisa menggunakan ember bekas yang sudah tidak digunakan sebagai pengganti pot.
Setelah itu, isilah pot atau polybag dengan menggunakan media tanam hingga terisi 2/3 bagiannya. Media tanam ini dibuat dari campuran antara tanah, pupuk organik kompos, dan sekam mentah dengan perbandingan 5:3:2.
Kemudian keluarkan bibit cabai rawit dari media semai secara hati-hati dengan menjaga agar daun, batang dan akarnya tetap utuh. Untuk itu, Anda dapat menggunakan sekop atau alat berkebun lainnya.
Buatlah lubang tanam pada bagian tengah media semai. Tanam bibit cabai rawit ke dalam media tanam dengan kedalaman kurang lebih 10 cm. Tutup kembali lubang tanam menggunakan tanah.
4. Perawatan Tanaman Cabai Rawit |Cara Menanam Cabai Rawit
Dalam Budidaya tanaman cabai, pasti Anda menginginkan agar tanaman cabai rawit Anda memproduksi buah yang banyak dan sehat. Untuk itu, maka Anda perlu melakukan tahap perawatan yang benar. Mari kita simak cara-cara merawat tanaman cabai berikut ini.
Perawatan Pasca Dipindah Media Tanam
Selama 2-3 hari setelah dipindah ke media tanam, letakkan tanaman cabai rawit di bawah sinar matahari tidak langsung. Selain itu, jika tanah sudah mulai kering, maka Anda perlu menyiramnya dengan air. Pastikan tanah pada media tanam tetap terjaga kelembabannya.
Setelah 3 hari, potong daun bagian paling atas tanaman cabai rawit. Hal ini bertujuan agar tanaman cabai rawit dapat menghasilkan batang samping yang banyak.
Semakin banyak cabang yang dimiliki tanaman cabai rawit, maka semakin banyak pula produksi cabai rawit yang akan dihasilkan.
Dalam beberapa hari, tanaman cabai rawit sudah mulai lebat dan rimbun. Pada setiap tanaman cabai rawit bisa menghasilkan krang lebih 10-12 cabang.
Perawatan Rutin Tanaman Cabai Rawit
Mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Tanaman cabai rawit menyukai panas dan tumbuh dengan baik di daerah yang banyak terkena sinar matahari. Sinar matahari yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit yang lebih baik yaitu sekitar 5-6 jam setiap harinya.
Pemupukan. Setelah 18-20 hari penanaman, tanaman cabai rawit juga perlu diperhatikan asupan nutrisi dan unsur haranya yaitu dengan memberikan pupuk kompos organik (kompos vermik, dekomposisi, kotoran sapi, kotoran kuda, kompos daun, dan lain-lain).
Goyangkan tanaman. Cabai dapat diserbuki oleh serangga seperti lebah, kupu-kupu, atau semut, namun jika gagal melakukan penyerbukan sendiri, maka Anda dapat membantu dengan cara menggoyangkan bunga secara perlahan.
Pembersihan gulma. Keberadaan gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai rawit dengan mencuri ruang dan nutrisi penting dari dalam tanah. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pembersihan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman cabai rawit dengan cara dicabut hingga ke akar agar gulma tidak bisa tumbuh kembali.
Siram dengan air secukupnya. Siram tanaman cabai rawit pada pagi dan sore hari. Anda harus memastikan media tanam tanaman cabai rawit tetap lembab. Namun, Anda juga dapat menyesuaikannya dengan kondisi cuaca.
Saat musim kemarau, Anda dapat memperbanyak penyiraman dan menguranginya ketika musim penghujan.
Sebaiknya penyiraman tidak dilakukan secara berlebihan agar tanaman cabai rawit tidak terinfeksi hama dan penyakit.
5. Panen Buah Cabai Rawit | Cara Menanam Cabai Rawit
Jika tanaman cabai rawit ditanam dan dirawat dengan benar, maka saat tanaman telah berumur sekitar 80-90 hari Anda sudah dapat panen buah cabai rawitnya.
Buah cabai rawit yang siap panen yaitu buah yang sudah masak dengan ciri memiliki warna merah merata. Agar tidak merusak bagian tanaman cabai rawit lainnya, Anda bisa memanennya menggunakan pisau tajam atau gunting kecil.
Demikian tadi cara menanam cabai rawit dari biji. Sangat mudah bukan? yuk mengisi waktu luang Anda dengan membudidayakan cabai rawit sendiri di rumah.
Baca Juga: Cara Membuat Ayam Geprek Sambal Bawang
Selain lebih praktis, tentu juga lebih menghemat pengeluaran Anda. Selamat Mencoba ^^ jangan lupa bagikan informasi ini ke kerabat dan keluargamu ya.