Archive for Pertanian

Irigasi Sawah Lebih Mudah Menggunakan Pompa Ini

Irigasi air sawah merupakan suatu cara pengairan yang dibutuhkan oleh petani untuk menyalurkan air ke sawah agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penggunaan air sawah dapat menggunakan metode alami seperti air hujan atau air sungai, tetapi pada kondisi tertentu seperti kekeringan atau cuaca yang tidak mendukung, maka penggunaan irigasi air sawah sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman.

Penggunaan pompa air sawah dapat menjadi salah satu solusi untuk mempermudah proses irigasi air sawah. Pompa sawah dapat menggunakan sumber air dari air hujan atau air sungai, dan menyalurkannya ke sawah melalui saluran-saluran yang telah disiapkan. Pompa sawah dapat menggunakan berbagai jenis bahan, seperti pompa intan yang terbuat dari bahan logam yang tahan lama dan kuat.

Pompa sawah adalah alat yang digunakan untuk mengangkat air dari kedalaman yang cukup dalam untuk kemudian disalurkan ke sawah atau ke tempat penampungan air lainnya. Pompa ini sering digunakan oleh petani untuk mengairi tanaman di sawah mereka.

Penggunaan pompa sawah dapat menggunakan sumber energi yang berbeda, termasuk energi intan. Kelebihan dari penggunaan energi intan adalah bahwa ia merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak tergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak atau gas. Selain itu, energi intan juga dapat diperoleh secara lokal, sehingga tidak perlu tergantung pada pasokan dari luar daerah.

Selain itu, penggunaan energi intan juga dapat mengurangi biaya operasional pompa sawah karena tidak perlu membeli bahan bakar atau membayar untuk listrik. Hal ini dapat membantu petani menghemat pengeluaran mereka dan memperbesar keuntungan yang diperoleh dari usaha pertanian mereka.

Selain itu, penggunaan pompa sawah yang menggunakan energi intan juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Ini merupakan keuntungan yang sangat penting dalam era perubahan iklim saat ini.

Kelebihan menggunakan pompa intan untuk irigasi air sawah adalah karena bahan logam yang kuat, sehingga dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak meskipun digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, pompa intan juga dapat bekerja dengan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas sawah dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses irigasi.

cara membuat minyak makan dari kelapa sawit

Cara Membuat Minyak Makan Dari Kelapa Sawit

Cara membuat minyak makan dari kelapa sawit yang diketahui sedang langka keberadaannya di beberapa wilayah Indonesia.

Sehingga Kelangkaan tersebut membuat harga minyak goreng melonjak naik. Diketahui, proses produksi minyak goreng membutuhkan waktu yang panjang dan proses yang cukup rumit dan membutuhkan ketelitian.

Berasal dari minyak sawit dan diolah sedemikian rupa hingga menjadi minyak goreng selanjutnya dijual langsung kepada masyarkat.

Baca Juga: Cara Mengolah Minyak Sawit Merah

Langkah – Langkah Cara Membuat Minyak Makan Dari Kelapa Sawit

cara membuat minyak makan dari kelapa sawit

1. Penanaman Kelapa Sawit di Kebun

Pada tahap awal pastinya penanaman benih kelapa sawit dilakukan terlebih dahulu. Benih yang di tana mini memiliki masa produktif seperempat abad atau 25 – 30 tahun, wah lama juga ya.

Maka dari itu karena masa produktifnya yang lama maka perlu pemilihan benih yang memiliki kualitas tinggi.

Agar menghasilkan kualitas yang tinggi kelapa sawit mendapatkan perawatan yang insentif seperti penyiraman dan pemupukan secara berkala.

Pengambilan buah kelapa sawit atau biasa dikenal dengan sebutan tandan buah segar (TBS) ini harus menggunakan pisau bertiang panjang atau biasa di sebut dodok yang bisa memotong buah dari batangnya.

Buah kelapa sawit yang siap panen biasanya ditandai melalui warna kulit buah nya yang merah cerah. 

2. Pengolahan di Pabrik

Setelahnya buah kelapa sawit dipanen, lalu akan dikirim ke pabrik dan disterilisasi menggunakan uap.

Setelah buah kelapa terlepas dari tandan, tandan buah kelapa sawit bisa digunakan kembali atau di daur ulang.

Seperti misal tandan buah yang kosong akan dikembalikan ke tanah di kebun untuk menjaga kelembaban tanah.

Serat-serat panjang yang ada di batang tandan dapt dijadikan bahan pembuatan kasur dan bantalan kursi mobil.

Sedangkan untuk buah kelapa sawit itu sendiri, akan diolah menjadi dua produk utama yaitu minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang diekstrak dari mesocarp atau daging buah.

Serta bagian lain yaitu minyak inti sawit (PKO) yang berasal dari biji buah kelapa sawit. 

3. Pembuatan CPO

Pembuatan minyak sawit mentah, termasuk proses di dalamnya produk minyak goreng dengan meremas CPO dari mesocarp atau daging buah kelapa sawit. Perasan kelapa sawit inilah yang akan menghasilkan minyak.

Minyak ini kemudian disaring dan dimurnikan untuk memastikan minyak bebas kontaminasi dari bahan – bahan berbahaya lainnya. Lalu minyak diolah sampai spesifikasi standard CPO terpenuhi.

Selanjutnya CPO akan dialihkan ke pabrik pengolah untuk bisa diolah menjadi minyak nabati yang dapat dikonsumsi(minyak goreng, krim, margarin).

Selain itu juga dapat dibuat produk minyak non nabati seperti deterjen, bahan bakar, kosemtik dan sabun.

Perbedaan Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Kelapa Manakah Yang Lebih Sehat?

Untuk mengetahui perbedaan keduanya, nilai gizi di lihat terlebih dahulu. Perbandingan gizi ini dengan takaran satu sendok makan.

A. Minyak Kelapa Sawit

  1. Kalori  114
  2. Lemak 14 gram
  3. Lemak jenuh   7 gram
  4. Lemak Tak jenuh tunggal 5 gram
  5. Lemak Tak Jenuh Ganda 1,5 gram
  6. Vitamin E 11% dari RDI        

B. Minyak Kelapa

  1. Kalori 120
  2. Lemak 14 gram
  3. Lemak Jenuh 12 gram
  4. Lemak tak jenuh tunggal 0,58 gram
  5. Lemak tak jenuh ganda 0,252 gram

Semua kalori minyak sawit berasal dari lemak, serta kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada minyak kelapa sawit memiliki proporsi yang seimbang.

Minyak kelapa sawit memiliki asam lemak tak jenuh 60,3% dengan proporsi tertinggi asam oleat 39,8% sedangkan asam linoleat dan asam linolenat masing-masing 10,2% dan 0,3%.

Selain itu, minyak kelapa sawit juga memiliki kandungan vitamin E dan Vitamin A yang lebih tinggi dibanding minyak lain

Sebaliknya, minyak kelapa lemak jenuh lebih mendominasi ketimbang lemak tidak jenuh.

Nilai gizi minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh sebanyak 91,60% dan sisanya asam lemak tak jenuh yang dimiliki hanya 9,40%.

Dari kandungan gizi tersebut, perbedaan yang terlihat keduanya adalah proporsi jumlah lemak jenuh dan tidak jenuhnya.

Pada minyak kelapa lebih banyak mengandung lemak. Jadi minyak kelapa lebih stabil saat berada di suhu tinggi dan tidak mudah teroksidasi apabila dibandingkan dengan minyak kelapa sawit.

Sebagai hasilnya, minyak kelapa tidak mudah rusak dan menghitam ketika dipakai menggoreng ber kali – kali.

Namun, dalam konsumsi yang berlebihan maka meningkatkan resiko penumpukan lemak dalam tubuh yang di sebabkan oleh tingginya kandungan lemak jenuh pada minyak kelapa.

Kandungan lemak jenuh dalam takaran satu sendok makan minyak kelapa sangat tinggi. Akibatnya, sangat berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Kolesterol jahat ini lama kelamaan dapat mengendap dalam pembuluh darah dan meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke.

Mminyak kelapa sawit Sebagian besar orang mengklaim berbahaya bagi kesehatan. Tapi sebenarnya, dibalik itu minyak kelapa sawit memiliki banyak manfaat yang belum di ketahui oleh Sebagian besar masyarakat.

Minyak kelapa sawit ini tidak mengandung asam lemak trans yaitu jenis lemak jahat yang memiliki dampak buruk bagi tubuh.

Minyak sawit juga mengandung vitamin A dan E yang berperan sebagai antioksidan.

Memiliki proporsi lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang sehingga baik untuk Kesehatan tetapi dikonsumsi dalam batas wajar.

Selain itu, apabila minyak dipanaskan terus menerus sampai suhu tinggi dan digunakan secara berulang, maka minyak akan teroksidasi menjadi gliserol dan asam lemak bebas.

Gliserol akan membentuk senyawa akrolein yang akan menyebabkan iritasi.

Itulah mengapa kita sering merasa sakit tenggorokan setelah mengonsumsi minyak jelantah atauu minyak yang telah di pakai berulang kali.

C. Kesimpulan

Kedua jenis minyak tersebut memiliki pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing seperti pada keterangan di atas.

Jika memilih menggunakan minyak kelapa sawit untuk minyak makan maka sebaiknya minyak di ganti setelah pemakaian 1 – 2 kali

Jika memilih minyak kelapa, maka disarankan menggunakan dengan porsi yang tidak berlebihan yakni  kurang dari 20 gram sehari atau 2 sendok makan,

cara membuat minyak sawit sendiri

Cara Membuat Minyak Sawit Sendiri Dirumah Dengan Alat Sederhana

Cara membuat minyak sawit sendiri menjadi minyak goreng yang dihasilkan jenis minyak goreng nabati, yang memiliki nilai ekonomis tinggi.Dari kebun kelapa sawit memberikan keuntungan yang tinggi kepada petani sawit maupun pengusaha yang mengelola buah sawit ke tahap selanjutnya.

Dalam proses pembuatan minyak goreng kelapa sawit hanya membutuhkan beberapa langkah mulai dari tahap pengambilan buah hingga penyimpanan minyak murni yang telah di saring.

Baca Juga: Cara Membuat Minyak Goreng dari CPO Sederhana

Ciri – Ciri Sawit Yang Berkualitas

  1. Tunas kelapa sawit yang normal berwarna putih.
  2. Anak daunnya memiliki bentuk yang melebar serta tidak kusut.
  3. Tempurung bibit kelapa sawit berwarna hitam gelap.
  4. Akar panjangnya yang ideal tidak lebih dari 3 cm.
  5. Batang dibagian bawah gemuk dan pendek.
  6. Warna calon akar cenderung kuning hampir mendekati hijau sedangkan warna batang dan daun bersih keputih-putihan.
  7. Panjang batang bibit kelapa sawit yang ideal antara 2 sampai 3 meter.
  8. Bibit kelapa sawit yang ideal berbentuk bulat atau lonjong seperti buah melinjo.
  9. Telah diperiksa dan telah dinyatakan sehat atau sempurna oleh tim karantina

Kesalahan dalam memilih benih akan berdampak sangat fatal, yang akan disesali oleh petani 20 tahun kemudian. Benih dan perawatan yang maksimal akan menghasilkan buah sawit yang berkualitas tinggi. .

Cara Membuat Minyak Sawit Sendiri

1. Pengumpulan Buah Kelapa Sawit

Pada tahap ini, kelapa sawit yang telah matang, di ambil atau biasa di sebut pengumpulan tandan buah segar atau TBS.

Pemilihan buah yang memiliki kualitas baik karena akan berpengaruh pada kualitas minyak yang dihasilkan. Pengangkutan buah inimenggunakan truk untuk di bwa ke pabrik.

2. Perebusan Buah Kelapa Sawit

Sesudah di timbang, lalu buah di rebus memakai uap air panas yang membutuhkan waktu selama kurang lebih 90 menit. Perebusan ini berguna untuk memudahkan saat peremasan buah untuk di ambil minyaknya.

3. Perontokan Buah

Buah kelapa sawit yang di bawa ke dalam pabrik masih tertancap pada tangkai sehingga harus di rontokkan terlebih dahulu.

Buah yang telah di rebus lebih mudah untuk di rontokkan dari tangkainya. Biasanya buah dirontokkan dengan cara dibanting.

Pisahkan antara daging buah kelapa sawit dengan cangkangnya sampai benar – benar bersih.  Hasilnyadaging buah yang terkelupas dan dapat di peras pada tahap selanjutnya.

4. Pemerasan Daging Buah

Sebelum buah di peras, daging buah dan biji buah di pisahkan. Dapat dimasukkan ke dalm wadh dengan tekanan uap antara 80 hingga 90 derajat.

Lalu press daging buah hingga mengeluarkan minyak. Minyak yang dihasilkan adalah minyak kasar yang tercampur dengan ampas daging buah.

5. Penyaringan Minyak Kasar Dan Pemurnian

Minyak kasar disaring untuk memisahkan minyak yang terbebas dari ampas kelapa sawit.

Dalam proses sederhana dapat menggunakan kain untuk menyaring nya. Saring berulang kali sampai minyak benar – bnar murni.

Jenis-jenis Minyak Goreng yang Baik untuk Kesehatan

Ternyata cara membuat minyak goreng dari kelapa sawit dapat dilakukan sendiri ya, namun proses nya yang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran.

Di industry membuat minyaak goreng dari kelapa sawit menggunakan mesin – mesin khusus sehingga terbukti higienis dan aman di konsumsi.

Akhir – akhir ini sulit mencari minyak goreng kelapa sawit akibat kelangkaan. Ada beberapa bahan lainnya yang ternyata dapat dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan minyak goreng loh.

  1. Minyak sayur.
  2. Minyak kanola.
  3. Minyak biji bunga matahari.
  4. Minyak biji anggur.
  5. Minyak zaitun.
cara membuat minyak kelapa sawit rumahan

Cara Membuat Minyak Kelapa Sawit Rumahan

Cara membuat minyak kelapa sawit rumahan ternyata menerapkan metode tradisional sederhana loh. Tanpa menggunakan alat – alat canggih seperti di pabrik – pabrik.

Apabila mempunyai pohon sawit di sekitar rumah dapat dibuat menjadi minyak goreng, lumayan ya bisa menghemat pengeluaran.

Proses pembuatan minyak goreng oleh pabrik dilakukan menggunakan banyak metode yang modern dan canggih.

Tujuannya untuk mengefektifkan anggaran produksi, mengefisienkan waktu, dan mengontrol kualitas produksi yang dilakukan secara massal.

Baca Juga: Cara Pembuatan Minyak Kelapa Sawit dan Faktanya

Proses Pembuatan Minyak Kelapa Sawit Rumahan

Alat dan Bahan :

  1. Buah Kelapa Sawit Segar.
  2. Panci untuk merebus.
  3. Tungku kayu atau Kompor gas.
  4. Lesung dan alu.
  5. Kain Katun untuk menyaring.
  6. Wajan.
  7. Irus atau dapat menggunakan centong.
  8. Botol plastik maupun kaca (menyesuaikan).
  9. Corong.

Langkah-langkah :

  1. Cuci bersih kelapa sawit dan kupas serabutnya, lalu pecahkan cangkangnya. Ambil daging buah kelapa sawit tersebut dan masukkan ke dalam panci.
  2. Rebus daging buah kelapa sawit di dalam air mendidih sampai memiliki tekstur menjadi benar-benar lunak. Lama perebusan umumnya memakan waktu hingga lebih dari 1 jam atau disesuaikan dengan banyaknya jumlah kelapa sawit yang direbus.
  3. Tuangkan daging buah kelapa sawit yang telah di masak ke dalam lesung. Kemudian tumbuk menggunakan alu hingga halus atau berubah menjadi seperti bubur.
  4. Bubur kelapa sawit ini lalu disaring memakai kain katun untuk memisahkan air sari dari ampasnya. Memeras daging kelapa sawit sama hal nya dengan memeras santan dengan menambahkan air secukupnya kurang lebih dua kali pemerasan.
  5. Setelah proses pemerasan air sari kelapa sawit selesai, selanjutnya air perasan tersebut direbus hingga mendidih. Aduk secara terus-menerus dan teratur agar santan kelapa sawit tidak pecah.
  6. Setelah menunggu beberapa waktu, dari santan yang sudah mendidih itu maka akan tampak lapisan minyak goreng berwarna kuning keemasan yang terbentuk di atas santan. Ambil minyak yang terlihat di atas lapisan santan tersebut menggunakan irus sedikit demi sedikit.
  7. Minyak goreng yang sudah terkumpul banyak lalu dinginkan dan masukkan ke dalam botol dengan bantuan corong. Agar lebih awet, botol itu sebaiknya perlu divakum terlebih dahulu sehingga kedap udara dan tidak ada udara yang keluar masuk. Simpan botol berisi minyak goreng ini di tempat yang sejuk, tidak lembab, dan terhindari dari sinar matahari langsung.

Ternyata cara membuat minyak kelapa sawit rumahan benar-benar dibutuhkan ketelitian. Selain terbuat dari kelapa sawit, ada beberapa bahan yang apabila diolah akan menghasilkan minyak dan dapat dijadikan sebagai minyak goreng untuk memasak.

Jenis – Jenis Minyak Sebagai Alternatif Pengganti Minyak Kelapa Sawit

cara membuat minyak kelapa sawit rumahan

1. Minyak Sayur

Dahulu minyak sayur terbuat dari minyak kedelai. Tetapi, makin kesini minyak sayur terbuat dari campuran berbagai jenis minyak – minyak.

Minyak sayur memiliki kandungan lemak tak jenuh ganda dari minyak kedelai sebesar 61%, lemak tak jenuh tunggal sebesar 24%, dan lemak jenuh sebesar 15%.

Minyak kedelai mengandung lemak omega 3 yang sangat baik untuk Kesehatan jantung. Selain itu, minyak dari kedelai ini tidak memiliki rasa dan aroma tertentu.

2. Minyak Kanola

Minyak kanola memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal yang cukup tinggi yaitu 62% dan mengandung lemak tak jenuh ganda 32%. Ekstrak kanola ini hanya mengandung kurang lebih 7% lemak jenuh.

Selain itu, minyak kanola juga kaya akan omega 3. Dalam penelitian disebutkan bahwa minyak kanola dapat menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat, serta mampu menurunkan risiko penyakit jantung. Manfaat dari minyak kanola ini banyak sekali tetapi dari segi harga masih terjangkau.

3. Minyak Biji Bunga Matahari

Minyak biji bunga matahari memiliki ciri khas yaitu warna terang dengan aroma yang menyengat. Kandungan lemak tak jenuh gandanya sebesar 69% dan lemak tak jenuh tunggal sebesar 20%.

Sedangkan kandungan lemak jenuhnya sebesar 11%, sehingga dipercaya sebagai pilihan sehat untuk Kesehatan jantung. Minyak biji bunga matahari ini dapat digunakan pada suhu dengan temperature yang sangat tinggi.

4. Minyak Biji Anggur

Bahan dari pengolahan minyak ini menggunakan biji buah anggur yang tersisa dari proses pembuatan minuman anggur.

Minyak biji anggur ini dapat digunakan untuk menumis, menggoreng, atau aktivitas memasak lainnya. Minya ini dapat digunakan untuk menggoreng, menumis, dan berbagai ativitas memasak lainnya.

Memiliki kandungan yang terdiri dari 71% lemak tak jenuh ganda, 17% lemak tak jenuh tunggal, dan 12% lemak jenuh.

5. Minyak Zaitun

Jenis minyak yang banyak digunakan setelah minyak kelapa sawit adalah extra virgin dan minyak zaitun murni.

Minyak ekstra virgin ini didapatkan dari perasan pertama buah zaitun, sehingga rasa dan aromanya lebih kuat.

Minyak ini memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal yang sangat tinggi, yaitu 77% serta mengandung zat antioksidan yang disebut polifenol.

cara menggunakan pupuk kandang

Yuk Ikuti Cara Menggunakan Pupuk Kandang Untuk Tanamanmu

Cara menggunakan pupuk kandang yang semakin hari semakin banyak peminatnya. Pupuk organik membuat orang – orang sadar untuk hidup sehat serta menjaga keseimbangan lingkungan. Salah satu bahan dalam pembuatan pupuk kandang adalah limbah kotoran sapi.

Pupuk kandang dapat memperbaiki struktur tanah dan juga mnyediakan unsur hara untuk tanah. Berbeda dengan pupuk anorganik apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama akan mengeraskan tanah dan kualitas tanah akan menurun.

Untuk pembuatan pupuk Kandan dari kotoran sapi ada 2 teknik yaitu secara terbuka dan tertutup. Namun pada artikel di bawah ini menggunakan Teknik terbuka.

Cara Membuat Pupuk Kandang Dari Kotoran Sapi

Dalam pembuatan pupuk tentukan lokasi utntuk pembuatannya. Bersihkan tempat pembuatan dari benda – benda asing yang mengganggu dan tanaman – tanaman liar. Lokasi berbentuk kotak dengan ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Disamping kotak tempat pembuatan pupuk kendang buatlah galang yang berguna untuk mencegah air dari luar masuk ke dalam kotak yang berisi tumpukan kotoran sapi.

Atap terbuat dari daun – daunan kering atau dari seng disesuaikan dengan ketersediaan di rumah dan keuangan. Berfungsi agar air hujan tidak mengenai pupuk kendang.

Timbun kotoran sapi selama kurang lebih 3 bulan, apabila sudah siap pupuk  dapat diaplikasikan ke tanaman.

Cara Mengetahui Pupuk Kandang Telah Matang

1.   Aroma Tanah

Apabila proses fermentasi pada kotoran hewan telah berjalan sesuai, maka pupuk organic yang telah matang akan mengeluarkan aroma tanah. Jika pupuk organic belum mengeluarkan rom tanah mka jangn digunakan sebagai puuk karena akan mengganggu pertumbuhan tanaman itu sendiri.

2.   Warna Kehitaman

Proses ferrmentasi yang berhasil membuat pupuk organic berwarna kehitaman. Jangan gunkan pupuk yang masih berwarna hijau yang berarti proses pengomposan belum selesai. Apabila pupuk belum matang dan tetap di aplikasikan tanaman maka akan terjadi proses pengomposan lebih lanjut.

Proses pengomposan lebih lanjut dilakukan oleh mikroorganisme yang ada di dalam tanah yang membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme nya. Hal itu merugikan tanaman karena mikroba tersebut dapat mengambil oksigen yang harusnya digunakan oleh tanaman.

3.      Suhu Rendah

Apabila pupuk organic telah matang maka memiliki suhu rendah yang stabil dalam penyimpanan jangka lama. Dengan memasukkan jari ke dalam sela – sela tumpukn pupuk, apabila terasa dingin maka pupuk tersebut telah matang.

4.      Mudah Menggumpal dan Tidak Keras

Jika di lihat dri tekstur nya, maka pupuk organic yang telah matang tidak terlalu keras sehingga apabila diaplikasikan ke tanah akan mudah terurai.

Cara Menggunakan Pupuk Kandang

Dalam pemberian pupuk kandang yang berasal dari kotoran dibedakan untuk lahan kering dan lahan basah. Pemberiannya sangat berbeda karena factor jenis tanaman yang di tanam di lahan basah dan kering.

Frekuensi pemberian pupuk pada lahan kering setiap 2 minggu sekali. Sedangkan dalam laha basah frekuensi nya kurang lebih setiap 20 hari sekali. Secara umum kebutuhan pupuk kandang sekitar 9 sampai 20 ton per hektar, dapat lebih sesuai dengan kebutuhan.

Pada lahan basah atau berair seperti sawah penggunaan pupuk organic lebih sedikit daripada lahan kering yang kemudian diberikan pupuk kimia sebagai tambahan.

Tanaman padi cukup diberikan selama 2 kali saja seperti saat pengolahan dan saat padi berumur kurang lebih 70 hst dengan pemberian secara acak tetapi merata.

Pada lahan kering ada berbagai cara dalam pemberian pupuk kandang seperti ditebarkan di atas lahan, dicampur pada saat pembajakan tanah atau pengolahan, di taburkan pada lubang tanaman, serta dapat diberikan pada larikan.

Biasanya pada tanaman sayur dan buah, diberikan pupuk kandang dengan dosis 20 – 75 ton per hektar tergantung kebutuhan tanaman. Sedangkan untuk tanamn jgung,padi, kedelai, dan lainnya dosisnya lebih sedikit sekitar 5 – 6 ton per hektar. Pemberian pupuk kandang hanya pada saat awal pengolahan tanah dengan cara dicampur saat pembajakan.

Pemberian pupuk kompos tidak effektif saat musim tanam pertama, namun hasil yang signifikan akan muncul pada masa tanam berikutnya

Baca Juga: Membuat Kompos Dari Daun Kering, Bisa Dilakukan Sendiri Dirumah

cara menanam padi dengan cepat

Cara Menanam Padi Dengan Cepat Dari Awal Hingga Panen, Hasil Berkualitas!

Cara menanam padi dengan cepat dan menguntungkan yang harus anda ketahui dengan benar agar menghasilkan padi yang berkualitas. Padi adalah salah satu tanaman budidaya yang merupakan tumbuhan penghasil beras.

Beras adalah kebutuhan pokok utama bagi masyarakat di Indonesia. Sebagian orang yang sudah terbiasa menanam padi di persawahan mungkin tidak akan merasa kesulitan.

Terutama bagi para petani yang sehari-hari mengolah sawah mulai dari menanam hingga masa panen. Namun, tidak semua orang paham bagaimana cara menanam padi dengan cepat dan menghasilkan padi yang berkualitas. Berikut ini cara menanam padi yang baik dan benar agar tidak gagal panen.

Cara Menanam Padi Dengan Cepat Dan Berkualitas

cara menanam padi dengan cepat

1. Pemilihan Benih Padi

Pemilihan benih padi adalah hal yang sangat penting sebelum melakukan proses penanaman. padi yang berkualitas akan memengaruhi tingkat keberhasilan padi yang di tanam.

Tips Memilih padi Yang Berkualitas :

  • Lakukan pengujian dengan cara merendam 100 butir benih dalam air selama 2 jam.
  • Jika 90 persen butir benih berkecembah, artinya benih memiliki kualitas baik.
  • Benih yang tidak mengambang dengan larutan ZA 20 g tergolong sebagai benih unggul.
  • Lakukan uji coba terhadap ketahanan hama dan penyakit.

2. Persiapan Media Tanam

Cara menanam padi selanjutnya adalah persiapan media tanam. Media tanam yang baik adalah kunci keberhasilan menanam tanaman tersebut Selain dapat di tanam di lahan atau sawah, anda juga bisa menanam padi di polybag, hingga hidroganik tergantung kebutuhan.

Untuk meningkatkan kesuburan tanah saat ditanami. Tanah dialiri air hingga gembur dan lunak kemudian di bajak menggunakan mesin traktor, lalu genangi air kembali setinggi 5 sampai 10 cm, dan biarkan air menggenang dalam media tanam selama kurang lebih 2 minggu agar racun racun dapat di netralisir oleh air.

3. Persemaian

Proses berikunya dalam menanam padi adalah melakukan proses persemaian atau pembibitan. Persemaian adalah tempat atau areal untuk memproses benih menjadi bibit yang siap ditanam.

Proses ini juga sangat penting untuk dilakukan karena jika salah memilih bibit padi. Padi yang di tanam juga akan berpengaruh yang menyebabkan padi yang di hasilkan tidak terlalu maksimal.

Tips Melakukan Persemaian Padi :

  • Lakukan persemaian di media khusus atau secara langsung di sawah.
  • Persemaian dilakukan 25 hari sebelum masa tanam.
  • Berikan pupuk urea dan pupuk TSP masing-masing 10 gram untuk per satu meter persegi.
  • Setelah persemaian sudah siap, kamu bisa memindahkannya ke lahan utama.

4. Proses Penanaman Padi

Hal yang tidak kalah penting adalah proses penanaman setelah benih padi yang disemai tumbuh sempurna.

Karakteristik benih yang baik pada saat proses persemaian adalah jumlah daun 5 sampai 6 helai, tinggi daun berkisar 22 cm hingga 25 cm, dan batang bawah besar serta keras.

Cara Menanam Padi :

  • Usia benih yang sudah dapat dipindahkan adalah sekitar 20 hari
  • Pindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam dengan hati-hati jangan sampai merusak tanaman.
  • Masukkan bibit atau benih perlahan ke bagian lubang yang telah anda siapkan.
  • Sebaiknya dua atau tiga benih hanya untuk satu lubang tanam dengan kedalaman 2 cm hingga 15 cm.

5. Perawatan Padi

Usai menanam, kamu harus melakukan perawatan yang tepat. Mulai dari penyiraman dua mingu sekali. Kemudian, lalukan pengairan sesuai kebutuhan supaya tanaman tetap mendapat air dan tidak kering.

Lalu pemupukan saat usia satu minggu dengan pupuk urea dan TSP. Pemupukan berlanjut setelah usia 30 hari setelah penanam dengan menggunakan pupuk yang memiliki unsur NPK atau urea. Untuk NPK, anda bisa menggunakan pupuk Phonska.

6. Pengendalian Hama

Hama yang sering menyerang tanaman padi adalah belalang, tikus, wereng, hingga walang sangit. Untuk mencegah hama tersebut, anda bisa memberikan pestisida organik atau anorganik.

7. Pross Panen

Panen padi juga harus dilakukan secara tepat dan tidak boleh sembarangan, dan hanya boleh dikerjakan saat bulir padi sudah cukup masak. Hal ini disebabkan karena penen yang dilakukan terlalu cepat akan menurunkan kualitas panen.

Padi yang sudah cukup umur untuk masa panen di tandai dengan bentuk dan warna padi 95 persen padi menguning dan merunduk. Tanaman Padi terasa keras dan berisi. Padi telah berusia hingga 35 hari sesudah berbunga. Sebagian dau mati atau kering. Setelah itu anda bisa melakukan proses panen menggunakan alat pemanen padi.

Kadar air gabah pada waktu panen 22 persen hingga 24 persen. Kerontokan gabah dengan remah tangan 25 persen hingga 30 persen. Setelah itu, jemur selama 2 hingga 3 hari kemudian simpan di area yang bersih dan kering.

Padi atau gabah yang sudah dipanen harus segera di jemur pada tempat beralaskan terpal dengan tujuan untuk  mengurangi atau menekan penyusutan hasil panen.

Kemudian, anda dapat memulai proses perontokan bulir menggunakan mesin perontok padi. Demikian pembahasan menarik tentang cara menanam padi dengan cepat yang menghasilkan padi berkualitas.

cara merawat cengkeh

Cara Menanam Cengkeh yang Baik dan Benar agar Tumbuh Subur

Cara menanam cengkeh yang baik dan benar sangat berpengaruh pada cepat lambatnya masa panen. Cengkeh sebagai tanaman rempah asli Indonesia yang sangat berguna sebagai bahan dapur tentunya sangat dibutuhkan untuk memasak suatu makanan. Rempah ini sering kali dijadikan bahan penyedap pada masakan.

Biasanya, bagian yang dimanfaatkan pada cengkeh adalah bagian kuncup bunganya saja. Setelah melalui proses pengeringan, kuncup cengkeh baru bisa digunakan atau dikonsumsi. Kuncup bunga dari tanaman inilah yang kerab disebut dengan sebutan cengkeh.

Cara menanam cengkeh yang benar tidak begitu rumit untuk dilakukan. Sensasi yang hangat dan pedas banyak digemari oleh masyarakat, terutama yang tinggal pada daerah dingin contohnya pegunungan dan perbukitan. Selain itu, dengan berbagai kandungannya, cengkeh memiliki berbagai manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh kita.

Pembibitan Cengkeh

Cara menanan cengkeh yang pertama adalah proses pembibitannya. Kamu bisa memilih untuk menggunakan buah cengkeh yang sudah tesedia atau membeli langsung benihnya. Bila ingin menggunakan buahnya, pilihlah buah cengkeh yang sudah tua, serta ditandai dengan warna ungu kehitaman.

Pastikan bibit cengkeh yang kamu pakai merupakan buah yang sudah masak saat masih di pohonnya. Tahap berikutnya merupakan memanfaatkan biji buahnya sebagai benih. Caranya adalah dengan mengupas kulit buah cengkehnya dengan hati-hati dan pastikan bahwa biji yang keluar tidak lecet maupun luka.

Selanjutnya, lakukan pencucian dan perendaman pada biji cengkeh yang telah dipilih (pastikan yang berkualitas saja) hingga lendirnya benar-benar hilang, kemudian biji ditanam pada media tanam yang sebelumnya sudah disiapkan.

Persiapan Media Tanam serta Penyemaian

Setelah proses pembibitan selesi dilakukan, cara menanam cengkeh yang kedua adalah mempersiapkan media tanamnya. Siapkan bahan-bahannya, yaitu sebagai berikut: tanah gembur, pupuk kandang, pot atau polybag, cetok dan air secukupnya.

Setelah menyiapkan berbagai bahan yang telah disebutkan tadi, selanjutnya campurkan tanah bersama pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Hasil campuran tadi selanjutnya dimasukkan ke dalam pot atau polybag dengan menyertakan lubang pada bagian tengahnya untuk meletakkan bibit cengkeh.

Letakkan biji cengkeh pada lubang polybag, lalu tutupi dengan tanah dan dipadatkan dengan perlahan kemudian siram dengan air secukupnya. Tempatkan polybag pada daerah yang sejuk namun cukup mendapatkan sinar matahari kurang lebih sebanyak 25%. Kontrol petumbuhan dan perkembangan bibit cengkeh secara rutin dan teliti agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Mempersiapkan Lahan Cengkeh

Cara menanam cengkeh yang ketiga adalah dengan mempersiapkan lahannya. Dalam mempersiapkan lahan, sebaiknya dilakukan selama 2 bulan sebelum pemindahan dari penyemaian dilakukan. Lahan yang baik berada pada daerah terbuka dan memperoleh sinar matahari, bebas gulma, bebatuan dan tanaman pengganggu, serta mendapatkan penggemburan dengan pupuk kandang.

Setelah tanah digemburkan dengan pupuk kandang selama kurang lebih satu minggu, kemudian tanah dicangkul dengan kedalaman 75 cm dengan lebar 50 cm, kemudian masukkan lagi pupuk kandang pada lubang yang telah dibuat tadi. Diamkan lahan sampai bibit siap untuk ditanam.

Pemindahan Bibit Cengkeh

Bibit cengkeh yang sudah berumur 2 tahun sudah siap untuk pindahkan pada lahan permanen, sehingga batang cengkeh menjadi besar dan bisa menghasilkan kuncup bunga yang banyak dan sehat.

Cara menanam tanaman cengkeh berikutnya adalah dengan memindahkan bibit yang batangnya lurus, kemudian bersihkan bibit dari polybag dan menanamnya pada lubang yang sudah disediakan (lahan permanen). Bibit cengkeh yang telah ditanam kemudian dipadatkan secara perlahan sambil disemprotkan air ke dalam tanah dengan perlahan dan jangan berlebihan.

Bibit cengkeh yang ditanam selanjutnya diikat dengan kayu untuk mempertahankan posisinya agar tetap tegak dan tumbuh dengan sehat. Terakhir, pupuk kandang bisa ditaburkan di areal sekitar lubang tanaman cengkeh yang baru saja dipindahkan.

Perawatan Tanaman Cengkeh

Cara menanam cengkeh yang selanjutnya adalah merawatnya dengan baik dan benar. Proses perawatan tanaman cengkeh terbilang cukup mudah dan tidak terlalu ribet. Proses penyiangan dengan pembersihkan gulma pada areal sekitar pohon cengkeh. Pemupukan mengguanakan pupuk kandang dilaksanakan satu kali dalam empat bulan sekali.

Penyemprotan insektisida dilaksanakan untuk menjaga agar tanaman cengkeh terbebas dari hama yang mengganggu, kemudian proses perawatan dilakukan secara rutin dengan penyiraman air secukupnya. Di tahun-tahun awal, perawatan intens harus dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tanaman agar menjadi kokoh, besar, sehat, dan cepat berbuah.

Panen Cengkeh

Proses panen cengkeh dilakukan dengan cara memetik bagian bunga cengkeh yang masih kuncup. Pada umumnya usia panen tanaman cengkeh dapat dilakukan pada usia 4,5 – 8,5 tahun. Tapi, kamu tidak perlu khawatir karena kuantitas cengkeh yang di hasilkan bisa sangat tinggi pada sekali panen. Di samping itu, proses panen juga dapat dilakukan berkali-kali pada satu pohon yang sama.

Pemetikan atau panen wajib dilaksanakan pada waktu yang tepat. Jika proses panen dilaksanakan lebih awal ataupun terlambat maka cengkeh dianggap sebagai cengkeh yang kurang berkualitas (mutunya rendah). Agar proses panen dapat berjalan dengan lancar, sebaiknya gunakanlah mesin perontok cengkeh.

Proses panen cengkeh umumnya dilakukan dengan memetik di bagian bunganya saja. Jangan biarkan sampai bunganya mekar, karena yang biasa dibutuhkan adalah bagian bunga yang masih kuncup. Cukup petik bagian bunganya saja, tanpa memetik bagian ranting dan daunnya. Hal ini bertujuan agar menjaga masa pertumbuhan tunas pada tanaman cengkeh agar dapat tumbuh dengan sehat dan lancar.

Olahan Sabut Kelapa Yang Sangat Bermanfaat Sekali

Halo Semuanya kali ini saya akan membuat artikel tentang Olahan Sabut Kelapa Yang Sangat Bermanfaat Sekali simak berikut ini yaa..

Olahan Sabut Kelapa Yang Sangat Bermanfaat Sekali

olahan-sabut-kelapa

Pupuk cair merupakan solusi pemecahan bahan organik dari sisa-sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang mengandung lebih dari satu unsur hara. Secara umum, pupuk organik cair tidak merusak tanah dan tanaman, bahkan jika diterapkan sesering mungkin. Salah satu pupuk organik (POC) yang mudah diproduksi dan bahan bakunya mudah ditemukan di sekitar kita adalah POC Perendaman Sabut Kelapa. Tanaman kelapa merupakan tanaman multifungsi dengan berbagai manfaat dan khasiat yang dikandungnya. Baik untuk manusia maupun tumbuhan lainnya. Bagian gelap yang sering kita lihat di lapangan menjadi sampah, termasuk batok kelapa. Selain bisa mengolah sabut kelapa menjadi kerajinan rumah tangga, juga bisa dibuat menjadi pupuk organik cair.

Sebagai pupuk organik cair, sabun kelapa memiliki banyak manfaat bagi tanaman, terutama kandungan kalium (K) dan fosfor (P) yang sangat tinggi, membantu meningkatkan isi dan bobot hasil gabah, serta untuk lugahih tain fall italia. tanaman.

  • juga sebagai katalis untuk reaksi biokimia dalam jaringan tanaman
  • Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat dan lemak
  • Tanaman lebih tahan atau beradaptasi dengan kekeringan
  • peningkatan ketahanan terhadap hama penyakit
  • Akar menjadi banyak dan tumbuh lebih luas
  • hasil foto tanaman karena daun, bunga dan buah tidak mudah rontok
  • Kualitas hasil panen, terutama buahnya, semakin baik. Padahal, rasa buahnya lebih manis.

Kalian Ingin Membeli cocomesh yang murah dan sangat berkualitas? kunjingi web berikut : Jual Cocomesh Murah Dan Berkualitas

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat POC dari sabut kelapa yaitu :

  1. Drum/tong air/jerigen yang memiliki penutup
  2. Pisau/parang
  3. Sabut kelapa 1 kg
  4. Air 100 liter
  5. Gula merah 100g
  6. EM-4 100ml(1tutup botol=15ml)

CARA MEMBUAT POC DARI SABUT KELAPA

  • Pisahkan tempurung kelapa dari buahnya. Buka gulungan kelapa yang masih direkatkan dan masukkan ke dalam wadah.
  • Dalam wadah terpisah, larutkan gula merah dalam 10 liter air.
  • Campurkan EM4 dengan larutan gula merah.
  • Tuang adonan ke dalam wadah berisi sabut kelapa lalu tutup rapat.
  • Buka tutup ember selama beberapa detik setiap pagi untuk menghilangkan penumpukan gas.
  • Simpan dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari. Biarkan selama 2 minggu.

“Pada hari kelima belas, buka tutupnya. Perhatikan perubahan warnanya. Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi kecoklatan, agak kehitaman atau kuning tua dan berbau seperti tape, itu tandanya Pupuk Organik Cair (POC) sudah siap dan siap.

Ingin mengetahui Web utama kami Cek di sini yaa :RumahSabut

CARA APLIKASI PEMUPUKAN POC SABUT KELAPA

  • Untuk aplikasi akar hujan cukup dengan mencampurkan larutan POC dengan air hujan murni dengan perbandingan 1 : 3. Aplikasikan pada tanaman dengan takaran sekitar 2 ml per tanaman seminggu sekali.
  • Oleskan pada daun, campurkan larutan POC dan air bersih dengan perbandingan 1:5 dan semprotkan langsung ke daun dan batang tanaman seminggu sekali
  • Pemberian tanaman padi baik digunakan pada umur tanaman generatif masif karena akan memberikan kebutuhan unsur hara berupa kalium (K) untuk pengisian bulir padi.
  • POC sabut kelapa sangat baik diberikan saat tanaman masih disemai untuk merangsang akar dan batang tanaman
  • Baiknya pemupukan tanaman POC seminggu sekali

Baca Juga : 4 Tips Sebelum Membeli Kursi Sofa

Sekian dulu Penjelasan Dari saya tentang Pupuk Organik Dari Sabut Kelapa Gampang Dan Mudah semoga bermanfaat untuk kita semua

Cara Menanam Cabe Merah Keriting

6 Cara Menanam Cabe Merah Keriting Agar Berbuah Lebat

Cara menanam cabe merah keriting pada dasarnya sama dengan cara menanam jenis cabai lainnya, namun Anda perlu memperhatikan beberapa hal agar cabai merah keriting bisa tumbuh optimal serta memproduksi buah yang lebat.

Cabai keriting merupakan salah satu jenis tanaman cabai yang berbentuk panjang dan keriting. Jenis cabai yang satu ini bisa dibedakan menjadi dua yaitu cabai keriting hijau dan cabai keriting merah. Keduanya sama namun waktu pemanenannya saja yang berbeda.

Jenis cabai ini biasa digunakan sebagai bumbu pada masakan tumis, rendang, semur, sambal dan masakan nusantara lainnya. Selain memberikan rasa yang pedas, cabai keriting juga mengandung beberapa vitamin yang baik bagi tubuh seperti vitamin A dan vitamin C.

Cara Menanam Cabe Merah Keriting

Masyarakat Indonesia terkenal sebagai pecinta kuliner pedas. Untuk itu, tanaman cabai menjadi salah satu komoditas pertanian yang paling banyak digeluti oleh para petani.

Selain karena permintaan pasar yang banyak, cabai keriting juga seringkali memiliki harga yang melambung tinggi terutama di musim kemarau. Berikut ini kami rangkum informasi cara menanam cabe keriting merah:

1. Pemilihan Bibit Cabe Merah Keriting

Pemilihan Bibit Cabe Merah Keriting

Benih cabai merah keriting yang digunakan berasal dari tanaman cabai yang dibiarkan menua dan kering di pohon. Biasanya buah cabai yang terpilih dari hasil panen ke empat hingga ke enam. Pasalnya di saat tersebut cabai yang dihasilkan memiliki kualitas biji yang baik.

Jika sudah mengering, kemudian cabai keriting dipotong menjadi tiga bagian untuk dipisahkan bijinya. Ambil biji bagian tengahnya karena memiliki kualitas yang lebih baik untuk dijadikan benih.

Setelah dipisahkan dari kulitnya, selanjutnya biji cabai direndam dalam seember air. Tujuannya yaitu untuk menyeleksi biji mana yang memiliki kemampuan untuk tumbuh yang baik.

Caranya yaitu dengan mengamati biji cabai yang ada di dalam ember. Pilih hanya biji yang tenggelam, sedangkan biji yang terapung bisa dibuang. Biji cabai yang terapung menandakan bahwa biji telah cacat dan tidak bisa digunakan sebagai benih.

Tiriskan biji cabai yang tenggelam, kemudian jemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Jika sudah kering, maka biji cabai selanjutnya bisa disemai.

Baca Juga : Cara Memilih Benih Cabai yang Baik untuk Ditanam

2. Penyemaian Benih Cabe Merah Keriting

Penyemaian Benih

Setelah mendapatkan benih cabai merah keriting terpilih, selanjutnya akan dilakukan proses penyemaian. Langkah ini bisa dilakukan dalam media tanam berupa pot atau polybag terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar Anda bisa menyeleksi kembali bibit cabai yang tumbuh nantinya. Tentu hal ini dapat menghindarkan dari kemungkinan benih cabai yang tidak tumbuh saat ditanam langsung di lahan tanam.

Proses penyemaian bibit cabai dilakukan dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan masing-masing yaitu 3:1. Isi media tanam pada polybag sebanyak 2/3 bagiannya.

Selanjutnya rendam biji cabai sleama kurang lebih 6 jam dengan menggunakan air hangat. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan benih. Seleksi kembali biji cabai dan buang biji cabai yang mengapung.

Setelah itu masukkan biji cabai pada media tanam kemudian tutup dengan media tanam disekitarnya tipis-tipis. Letakkan polybag pada tempat yang teduh. Usahakan untuk menghindarkannya dari sinar matahari langsung. Selain itu pastikan juga untuk menyiram polybag setiap hari pada pagi dan sore hari untuk memastikan media tanam benih cabai tetap lembab.

Untuk menghindari benih cabai yang rusak akibat kururan air, Anda bisa melakukannya dengan lebih hati-hati ataupun dengan menggunakan spayer. Pastikan polybag tidak tergenang oleh air agar benih cabai tidak membusuk. Bibit cabai akan mulai tumbuh setelah 3 hingga 4 hari.

3. Pengolahan Lahan Tanam Cabe Merah Keriting

 Pengolahan Lahan Tanam Cabe Merah Keriting

Setelah dilakukan tahap penyemaian, Anda selanjutnya dapat mengolah lahan yang akan ditanami bibit cabai. Gemburkan tanah pada lahan tanam menggunakan cangkul.

Selanjutnya buatlah bedengan dengan tinggi 30-40 cm, lebar 1 meter, panjang 15 meter serta jarak setiap bedengannya yaitu 60 cm.

Selanjutnya setiap bedengan ditutup dengan menggunakan mulsa plastik berwarna perak atau hitam. Buatlah lubang tanam sebanyak dua baris dengan pola zig-zag dengan jarak masing-masing 60 cm. Hal ini bertujuan untuk mengatur sirkulasi udara serta intensitas sinar matahari.

4. Penanaman Bibit

Sebelum melangkah ke tahap penanaman, lubang tanam sebelumnya dipasang ajir atau tongkat bambu. Tujuannya agar tanaman cabai bisa berdiri tegak dan kokoh saat diterjang angin dan hujan. Pemasangan ajir ini dilakukan saat sebelum tanam agar tidak merusak persebaran akar.

Bibit cabai merah kering dalam persemaian bisa dipindah saat berumur 3 hingga 4 minggu atau saat sudah memiliki sekitar 3 hingga 4 helai daun. Lakukan dengan hati-hati saat memindahkan bibit cabai, jangan melukai akar ataupun batangnya.

Proses penanaman bibit cabai sebaiknya dilakukan ada pagi atau sore hhari. Setelah itu bibit cabai satu per satu dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan. Kemudian tutup dengan menggunakan tanah yang ada di sekitarnya. Jangan lupa untuk menyiram bibit cabai setelah penanaman.

5. Perawatan dan Pemeliharaan

Agar tanaman cabai merah keriting bisa tumbuh dengan baik, dan menghasilkan buah yang lebat, maka perlu dilakukan beberpaa tahap perawatan dan pemeliharaan.

Tanaman cabai harus secara rutin disiram yaitu pada pagi dan sore hari. Namun Anda juga perlu mengamati kondisi cuacanya. Saat musim penghujan, Anda dapat mengurangi atau bahkan meninggalkan proses penyiraman.

Sebaliknya, pada saat musim kemarau, Anda bisa memperbanyak volume air yang disiram. Pastikan media tanam cabai tetap lembab namun tidak tergenang air.

Setelah tanaman cabe merah keriting sudah mulai meninggi, atau saat berumur satu bulan, tanaman cabe bisa diikatkan pada batang mambu atau ajir yang ada di setiap lubang tanam.

Pastikan juga tanaman cabai merah keriting mendapatkan nutrisi dan zat unsur hara yang mencukupi agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa optimal. Langkah ini bisa Anda lakukan dengan pemberian pupuk. Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik seperti pupuk kompos ataupun pupuk kandang

Pastikan juga untuk memangkas tunas yang tumbuh di antara daun dan batang utama. Lakukan cara ini hingga terbentuk cabang utama yang ditandai dengan munculnya bunga pertama dan kedua.

6. Panen Cabe Merah Keriting

Panen Cabe Merah Keriting

Setelah melalui beberapa tahapan tersebut, tanaman cabe bisa dipanen saat mencapai usia 75 hingga 85 hari. Proses pemanenan ini bisa Anda lakukan setiap 2 hingga 5 hari sekali tergantung pada kematangan buah dan kondisi pasar.

Cabai yang siap panen yaitu buah cabai yang sudah tua ditandai dengan warnanya yang merah merata. Agar cabai bisa lebih tahan lama, sebaiknya dipetik sekaligus bersama dengan tangkainya.

Semoga artikel ini bermanfaat serta menambah wawasan Anda tentang bagaimana cara menanam cabai merah keriting.

Baca Juga : 5 Langkah Mudah Cara Menanam Cabai Rawit dari Biji

Cara Menanam Cabai Rawit

5 Langkah Mudah Cara Menanam Cabai Rawit dari Biji

Cara Menanam Cabai Rawit – Di sejumlah daerah di Indonesia, harga cabai rawit sering mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tentunya hal ini bisa menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.

Terlebih saat pandemi covid seperti sekarang ini perekonomian Indonesia sedang mengalami kesulitan. Jika harga cabai melambung tinggi tentu akan memberatkan para konsumen.

Untuk itu, Anda dapat mengakalinya dengan membudidayakan tanaman cabai rawit sendiri di rumah.

Selain lebih praktis dan mudah, tentu dengan budidaya cabai rawit sendiri di rumah , Anda bisa menghemat pengeluaran. Cabai yang dihasilkan pun lebih segar karena bisa dipetik saat akan digunakan.

Tahukah Anda bagaimana cara menanam cabai rawit sendiri di rumah? mari simak informasi berikut ini:

1. Siapkan Benih Cabai Rawit

Cara Menanam Cabai Rawit

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan dalam menanam cabai rawit yaitu dengan menyiapkan benih/bijinya.

Biji cabai rawit sendiri bisa Anda dapatkan dengan mudah di toko-toko pertanian. Namun, Anda juga bisa membuat benih cabai rawit sendiri di rumah. Caranya pun mudah. Mari perhatikan langkah-langkah berikut ini:

  • Siapkan cabai rawit yang sudah tua dan sehat dengan ciri berwarna merah merata. Pastikan buah cabai yang digunakan untuk benih tidak terinfeksi hama maupun penyakit.
  • Kemudian, potonglah buah cabai menjadi 3 bagian. Pisahkan bijinya dari kulit dan daging buahnya. Biji yang berada di bagian tengah buah cabai memiliki kualitas baik jika dibandingkan dengan biji yang berada di bagian depan dan belakang.
  • Setelah dipisahkan, kemudian biji cabai rawit direndam di dalam air bersih. Pilih biji cabai rawit yang tenggelam. Sebaliknya, biji cabai rawit yang terapung di atas rendaman air tidak bisa digunakan untuk benih.
  • Tiriskan biji cabai rawit yang tenggelam di rendaman air.
  • Keringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 3 hari.

Baca Juga: Cara Memilih Cabe yang Baik

2. Siapkan Bibit Cabai Rawit

Cara Menanam Cabai Rawit

Setelah benih sudah siap digunakan, maka langkah selanjutnya yaitu persemaian. Tahapan ini bertujuan untuk menumbuhkan biji atau benih cabai rawit hingga berkecambah atau memiliki tunas daun. Selain itu, Anda juga bisa mengamati bibit cabai rawit mana yang memiliki kualitas yang baik.

Mari kita simak tahap-tahapan apa saja yang perlu dilakukan dalam menyemai benih cabai rawit sebagai berikut:

  • Langkah pertama yang dapat Anda lakukan yaitu menyiapkan media semai. Campurkan tanah bersama dengan sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan masing-masing 2:1:1 atau 1:1:1.
  • Kemudian siapkan polybag dengan ukuran 5 x 10 cm. Lalu Isi polybag tersebut dengan media tanam yang telah disiapkan tadi hingga memenuhi 2/3 bagiannya.
  • Untuk merangsang pertumbuhan benih cabai rawit, Anda bisa merendamnya pada air hangat selama kurang lebih 6 jam.
  • Benamkan benih cabai rawit pada media semai kurang lebih sedalam 1,5 cm. Kemudian tutup dengan menggunakan tanah secara perlahan (jangan ditekan).
  • Kemudian letakkan media tanam polybag yang sudah ditanami benih cabai rawit tersebut di tempat yang aman dari serangan hama belalang, ulat, semut, atau serangga lainnya. Selain itu pastikan tempat tersebut memiliki penyinaran yang minim atau Anda juga bisa memberinya naungan agar terhindar dari paparan sinar matahari langsung atau derasnya hujan. Atau bisa juga dengan menutup permukaan media semai dengan kain hitam yang telah diberi lubang-lubang kecil.
  • Siram benih cabai rawit yang telah disemai dengan menggunakan air bersih setiap pagi dan sore hari. Setelah satu bulan, bibit cabai rawit akan tumbuh dan siap dipindahkan ke media tanam yang lebih besar.
  • Tunggu hingga benih berkecambah. Pilih bibit cabai rawit yang berkualitas yaitu dengan ciri-ciri memiliki tunas yang besar dan tampak sehat.
  • Saat bibit cabai telah memiliki tinggi sekitar 5-10 cm, maka bibit cabai rawit siap dipindahkan ke media tanam 3-5 hari kemudian.

3. Pindahkan Bibit Cabai Rawit ke Media Tanam | Cara Menanam Cabai Rawit

Memindahkan bibit cabai rawit ke media semai

Saat bibit cabai rawit memiliki 3-4 helai daun sejati atau telah berumur 4 minggu, maka Anda dapat memindahkan bibit cabai rawit ke media tanam baru yang berukuran lebih besar. Anda bisa menggunakan pot ataupun polybag.

Jika Anda menggunakan polybag, maka gunakanlah polybag dengan diameter minimal 30 cm. Atau Anda juga bisa menggunakan ember bekas yang sudah tidak digunakan sebagai pengganti pot.

Setelah itu, isilah pot atau polybag dengan menggunakan media tanam hingga terisi 2/3 bagiannya. Media tanam ini dibuat dari campuran antara tanah, pupuk organik kompos, dan sekam mentah dengan perbandingan 5:3:2.

Kemudian keluarkan bibit cabai rawit dari media semai secara hati-hati dengan menjaga agar daun, batang dan akarnya tetap utuh. Untuk itu, Anda dapat menggunakan sekop atau alat berkebun lainnya.  

Buatlah lubang tanam pada bagian tengah media semai. Tanam bibit cabai rawit ke dalam media tanam dengan kedalaman kurang lebih 10 cm. Tutup kembali lubang tanam menggunakan tanah.

4. Perawatan Tanaman Cabai Rawit |Cara Menanam Cabai Rawit

Cara Merawat Tanaman Cabai Rawit

Dalam Budidaya tanaman cabai, pasti Anda menginginkan agar tanaman cabai rawit Anda memproduksi buah yang banyak dan sehat. Untuk itu, maka Anda perlu melakukan tahap perawatan yang benar. Mari kita simak cara-cara merawat tanaman cabai berikut ini.

Perawatan Pasca Dipindah Media Tanam

Selama 2-3 hari setelah dipindah ke media tanam, letakkan tanaman cabai rawit di bawah sinar matahari tidak langsung. Selain itu, jika tanah sudah mulai kering, maka Anda perlu menyiramnya dengan air. Pastikan tanah pada media tanam tetap terjaga kelembabannya.

Setelah 3 hari, potong daun bagian paling atas tanaman cabai rawit. Hal ini bertujuan agar tanaman cabai rawit dapat menghasilkan batang samping yang banyak.

Semakin banyak cabang yang dimiliki tanaman cabai rawit, maka semakin banyak pula produksi cabai rawit yang akan dihasilkan.

Dalam beberapa hari, tanaman cabai rawit sudah mulai lebat dan rimbun. Pada setiap tanaman cabai rawit bisa menghasilkan krang lebih 10-12 cabang.

Perawatan Rutin Tanaman Cabai Rawit

Mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Tanaman cabai rawit menyukai panas dan tumbuh dengan baik di daerah yang banyak terkena sinar matahari. Sinar matahari yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit yang lebih baik yaitu sekitar 5-6 jam setiap harinya.

Pemupukan. Setelah 18-20 hari penanaman, tanaman cabai rawit juga perlu diperhatikan asupan nutrisi dan unsur haranya yaitu dengan memberikan pupuk kompos organik (kompos vermik, dekomposisi, kotoran sapi, kotoran kuda, kompos daun, dan lain-lain).

Goyangkan tanaman. Cabai dapat diserbuki oleh serangga seperti lebah, kupu-kupu, atau semut, namun jika gagal melakukan penyerbukan sendiri, maka Anda dapat membantu dengan cara menggoyangkan bunga secara perlahan.

Pembersihan gulma. Keberadaan gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai rawit dengan mencuri ruang dan nutrisi penting dari dalam tanah. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pembersihan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman cabai rawit dengan cara dicabut hingga ke akar agar gulma tidak bisa tumbuh kembali.

Siram dengan air secukupnya. Siram tanaman cabai rawit pada pagi dan sore hari. Anda harus memastikan media tanam tanaman cabai rawit tetap lembab. Namun, Anda juga dapat menyesuaikannya dengan kondisi cuaca.

Saat musim kemarau, Anda dapat memperbanyak penyiraman dan menguranginya ketika musim penghujan.

Sebaiknya penyiraman tidak dilakukan secara berlebihan agar tanaman cabai rawit tidak terinfeksi hama dan penyakit.

5. Panen Buah Cabai Rawit | Cara Menanam Cabai Rawit

Jika tanaman cabai rawit ditanam dan dirawat dengan benar, maka saat tanaman telah berumur sekitar 80-90 hari Anda sudah dapat panen buah cabai rawitnya.

Buah cabai rawit yang siap panen yaitu buah yang sudah masak dengan ciri memiliki warna merah merata. Agar tidak merusak bagian tanaman cabai rawit lainnya, Anda bisa memanennya menggunakan pisau tajam atau gunting kecil.

Demikian tadi cara menanam cabai rawit dari biji. Sangat mudah bukan? yuk mengisi waktu luang Anda dengan membudidayakan cabai rawit sendiri di rumah.

Baca Juga: Cara Membuat Ayam Geprek Sambal Bawang

Selain lebih praktis, tentu juga lebih menghemat pengeluaran Anda. Selamat Mencoba ^^ jangan lupa bagikan informasi ini ke kerabat dan keluargamu ya.