Cara menanam cabe merah keriting pada dasarnya sama dengan cara menanam jenis cabai lainnya, namun Anda perlu memperhatikan beberapa hal agar cabai merah keriting bisa tumbuh optimal serta memproduksi buah yang lebat.
Cabai keriting merupakan salah satu jenis tanaman cabai yang berbentuk panjang dan keriting. Jenis cabai yang satu ini bisa dibedakan menjadi dua yaitu cabai keriting hijau dan cabai keriting merah. Keduanya sama namun waktu pemanenannya saja yang berbeda.
Jenis cabai ini biasa digunakan sebagai bumbu pada masakan tumis, rendang, semur, sambal dan masakan nusantara lainnya. Selain memberikan rasa yang pedas, cabai keriting juga mengandung beberapa vitamin yang baik bagi tubuh seperti vitamin A dan vitamin C.
Cara Menanam Cabe Merah Keriting
Masyarakat Indonesia terkenal sebagai pecinta kuliner pedas. Untuk itu, tanaman cabai menjadi salah satu komoditas pertanian yang paling banyak digeluti oleh para petani.
Selain karena permintaan pasar yang banyak, cabai keriting juga seringkali memiliki harga yang melambung tinggi terutama di musim kemarau. Berikut ini kami rangkum informasi cara menanam cabe keriting merah:
1. Pemilihan Bibit Cabe Merah Keriting
Benih cabai merah keriting yang digunakan berasal dari tanaman cabai yang dibiarkan menua dan kering di pohon. Biasanya buah cabai yang terpilih dari hasil panen ke empat hingga ke enam. Pasalnya di saat tersebut cabai yang dihasilkan memiliki kualitas biji yang baik.
Jika sudah mengering, kemudian cabai keriting dipotong menjadi tiga bagian untuk dipisahkan bijinya. Ambil biji bagian tengahnya karena memiliki kualitas yang lebih baik untuk dijadikan benih.
Setelah dipisahkan dari kulitnya, selanjutnya biji cabai direndam dalam seember air. Tujuannya yaitu untuk menyeleksi biji mana yang memiliki kemampuan untuk tumbuh yang baik.
Caranya yaitu dengan mengamati biji cabai yang ada di dalam ember. Pilih hanya biji yang tenggelam, sedangkan biji yang terapung bisa dibuang. Biji cabai yang terapung menandakan bahwa biji telah cacat dan tidak bisa digunakan sebagai benih.
Tiriskan biji cabai yang tenggelam, kemudian jemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Jika sudah kering, maka biji cabai selanjutnya bisa disemai.
Baca Juga : Cara Memilih Benih Cabai yang Baik untuk Ditanam
2. Penyemaian Benih Cabe Merah Keriting
Setelah mendapatkan benih cabai merah keriting terpilih, selanjutnya akan dilakukan proses penyemaian. Langkah ini bisa dilakukan dalam media tanam berupa pot atau polybag terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar Anda bisa menyeleksi kembali bibit cabai yang tumbuh nantinya. Tentu hal ini dapat menghindarkan dari kemungkinan benih cabai yang tidak tumbuh saat ditanam langsung di lahan tanam.
Proses penyemaian bibit cabai dilakukan dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan masing-masing yaitu 3:1. Isi media tanam pada polybag sebanyak 2/3 bagiannya.
Selanjutnya rendam biji cabai sleama kurang lebih 6 jam dengan menggunakan air hangat. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan benih. Seleksi kembali biji cabai dan buang biji cabai yang mengapung.
Setelah itu masukkan biji cabai pada media tanam kemudian tutup dengan media tanam disekitarnya tipis-tipis. Letakkan polybag pada tempat yang teduh. Usahakan untuk menghindarkannya dari sinar matahari langsung. Selain itu pastikan juga untuk menyiram polybag setiap hari pada pagi dan sore hari untuk memastikan media tanam benih cabai tetap lembab.
Untuk menghindari benih cabai yang rusak akibat kururan air, Anda bisa melakukannya dengan lebih hati-hati ataupun dengan menggunakan spayer. Pastikan polybag tidak tergenang oleh air agar benih cabai tidak membusuk. Bibit cabai akan mulai tumbuh setelah 3 hingga 4 hari.
3. Pengolahan Lahan Tanam Cabe Merah Keriting
Setelah dilakukan tahap penyemaian, Anda selanjutnya dapat mengolah lahan yang akan ditanami bibit cabai. Gemburkan tanah pada lahan tanam menggunakan cangkul.
Selanjutnya buatlah bedengan dengan tinggi 30-40 cm, lebar 1 meter, panjang 15 meter serta jarak setiap bedengannya yaitu 60 cm.
Selanjutnya setiap bedengan ditutup dengan menggunakan mulsa plastik berwarna perak atau hitam. Buatlah lubang tanam sebanyak dua baris dengan pola zig-zag dengan jarak masing-masing 60 cm. Hal ini bertujuan untuk mengatur sirkulasi udara serta intensitas sinar matahari.
4. Penanaman Bibit
Sebelum melangkah ke tahap penanaman, lubang tanam sebelumnya dipasang ajir atau tongkat bambu. Tujuannya agar tanaman cabai bisa berdiri tegak dan kokoh saat diterjang angin dan hujan. Pemasangan ajir ini dilakukan saat sebelum tanam agar tidak merusak persebaran akar.
Bibit cabai merah kering dalam persemaian bisa dipindah saat berumur 3 hingga 4 minggu atau saat sudah memiliki sekitar 3 hingga 4 helai daun. Lakukan dengan hati-hati saat memindahkan bibit cabai, jangan melukai akar ataupun batangnya.
Proses penanaman bibit cabai sebaiknya dilakukan ada pagi atau sore hhari. Setelah itu bibit cabai satu per satu dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan. Kemudian tutup dengan menggunakan tanah yang ada di sekitarnya. Jangan lupa untuk menyiram bibit cabai setelah penanaman.
5. Perawatan dan Pemeliharaan
Agar tanaman cabai merah keriting bisa tumbuh dengan baik, dan menghasilkan buah yang lebat, maka perlu dilakukan beberpaa tahap perawatan dan pemeliharaan.
Tanaman cabai harus secara rutin disiram yaitu pada pagi dan sore hari. Namun Anda juga perlu mengamati kondisi cuacanya. Saat musim penghujan, Anda dapat mengurangi atau bahkan meninggalkan proses penyiraman.
Sebaliknya, pada saat musim kemarau, Anda bisa memperbanyak volume air yang disiram. Pastikan media tanam cabai tetap lembab namun tidak tergenang air.
Setelah tanaman cabe merah keriting sudah mulai meninggi, atau saat berumur satu bulan, tanaman cabe bisa diikatkan pada batang mambu atau ajir yang ada di setiap lubang tanam.
Pastikan juga tanaman cabai merah keriting mendapatkan nutrisi dan zat unsur hara yang mencukupi agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa optimal. Langkah ini bisa Anda lakukan dengan pemberian pupuk. Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik seperti pupuk kompos ataupun pupuk kandang
Pastikan juga untuk memangkas tunas yang tumbuh di antara daun dan batang utama. Lakukan cara ini hingga terbentuk cabang utama yang ditandai dengan munculnya bunga pertama dan kedua.
6. Panen Cabe Merah Keriting
Setelah melalui beberapa tahapan tersebut, tanaman cabe bisa dipanen saat mencapai usia 75 hingga 85 hari. Proses pemanenan ini bisa Anda lakukan setiap 2 hingga 5 hari sekali tergantung pada kematangan buah dan kondisi pasar.
Cabai yang siap panen yaitu buah cabai yang sudah tua ditandai dengan warnanya yang merah merata. Agar cabai bisa lebih tahan lama, sebaiknya dipetik sekaligus bersama dengan tangkainya.
Semoga artikel ini bermanfaat serta menambah wawasan Anda tentang bagaimana cara menanam cabai merah keriting.
Baca Juga : 5 Langkah Mudah Cara Menanam Cabai Rawit dari Biji