jarak tanam cengkeh

Jarak Tanam Cengkeh – Teknisi Budidaya Cengkeh yang Baik dan Benar

Tanaman cengkeh dengan sistem monokultur lahan tidak perlu dibajak, cukup menggali lubang yang akan ditanami saja, sedangkan dengan sistem polikultur dilakukan penggemburan tanah (digarpu, dicangkul atau ditraktor). Jarak tanam cengkeh yang digunakan untuk tanaman cengkeh yaitu 8 m x 8 m atau   8 m x 10 m atau 10 m x 10 m. Apabila akan ditanami tanaman sela tahunan jarak tanam yang digunakan adalah 12 x 5 m atau 14 x 6 meter. Pada lahan dengan kemiringan 8-15º dibuat teras guludan. Pada Lahan dengan kemiringan >15º dibuat teras bangku.

Lubang tanam dibuat pada tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran panjang, lebar dan dalam masing-masing 75 cm. Pada tanah yang mengandung liat cukup tinggi ukuran lubang tanam dibuat lebih besar yaitu panjang, lebar dan dalam masing-masing 100 cm. Tanaman cengkeh sebaiknya ditanam dengan sistem polikultur karena tanaman cengkeh yang ditanam secara monokultur akan lebih mudah terserang oleh hama dan penyakit.

Teknisi Budidaya Cengkeh dan Jarak Tanam Cengkeh

1. Pembibitan Jarak Tanam Cengkeh

Bibit harus sehat, memiliki batang yang kokoh dengan percabangan kuat, daun lebat, tidak terserang hama dan penyakit, permukaan batang, mulus berwarna kecokelatan, dan berbatang tunggal. Tinggi rata-rata 25-30 cm umur 1 tahun dan 50-75 cm umur 2 tahun.

2. Penanaman Jarak Tanam Cengkeh

Penanaman benih cengkeh dilakukan pada waktu sinar matahari tidak terlalu terik yaitu pada pagi hari (pukul 06.00 – 10.00) atau sore hari (pukul 15.00 – 17.30). Tanaman yang baru harus diberi peneduh sementara yang terbuat dari daun kelapa atau alang-alang setinggi 30 cm di atas tinggi tanaman dengan intensitas cahaya ± 50 %. Peneduh sementara diadakan paling lama untuk dua periode musim kemarau setelah penanaman

3. Pemeliharaan

  • Penyiraman dilakukan 3 – 5 hari sekali pada saat musim kemarau terutama untuk tanaman berumur < 3 tahun.
  • Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang tumbuhnya kurang baik. Bibit yang digunakan untuk penyulaman seumur dengan bibit yang sudah ditanam di kebun.
  • Gulma yang tumbuh disekitar perakaran tanaman (dibawah tajuk tanaman) dicabut, sedangkan gulma yang berada diluar tajuk tanaman cengkeh dibabat pakai parang menjelang musim kemarau.
  • Pemangkasan dilakukan pada cabang air, cabang yang mati dan batang ganda. Cabang air harus segera dibuang karena tidak produktif.

4. Pemupukan

  • Pupuk organik (pupuk kandang kambing, sapi atau kompos berbasis pestisida nabati),  diberikan setahun dua kali yaitu, pada awal dan akhir musim hujan masing-masing sebanyak 20-25 kg/pohon. Pupuk diberikan dengan cara disebar di daerah perakaran cengkeh kemudian ditimbun dengan tanah.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit.

Hama yang umum menyerang tanaman cengkeh adalah penggerek, perusak pucuk, perusak daun dan perusak akar. Sedangkan penyakit yang sering menyerang antara lain  Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC), Cacar Daun Cengkeh (CDC), Die back (mati ranting), embun jelaga. Untuk pengendaliannya dapat digunakan insektisida/fungisida sesuai anjuran.

6. Panen

A. Ciri dan Umur panen

¨Kepala bunga kelihatan sudah penuh, tetapi belum membuka. Umur panen tanaman cengkeh adalah 4,5-8,5 tahun sejak disemaikan tergantung pada jenis lingkungan.

¨Waktu pemanenan ada beberapa tahap, yang pertama jika 50-60 % jumlah bunga yang ada di pohon telah matang petik. Pemetikan ini bisa diulangi lagi setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan. Di Jawa, panen mulai Mei dan berakhir Juli-Agustus. Hal ini tergantung dari iklim setempat.

B. Cara Panen

Sebelum pemetikan dimulai, alat yang perlu disiapkan adalah karung berukuran kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila tanaman sudah cukup tinggi dan bunganya tidak terjangkau oleh tangan, maka perlu disiapkan tangga segitiga berkaki empat. Pemetikan dengan memanjat pohon sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak tajuk tanaman.

Adapun cara petik adalah sebagai berikut: ¨Bunga cengkeh dipetik pertanda tepat di atas buku daun terakhirnya dengan menggunakan jari kuku atau pisau kecil yang tajam. Daun terakhir / termuda yang berdekatan dengan bunga tidak boleh ikut terpetik agar tidak mengganggu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila daun ini ikut terpetik bisa mengurangi jumlah tunas 1/3-1/2 bagian.

Bunga yang sudah dipetik dimasukkan ke dalam keranjang atau karung kecil yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Setelah penuh, bunga dimasukkan ke dalam karung besar untuk dibawa ke tempat pengolahan.

C. Periode Panen

Tanaman cengkeh di Indonesia mempunyai periode produksi yang khas, yakni mempunyai jumlah produksi yang berfluktuasi menurut siklus tertentu. Pada tahun tertentu tanaman akan menghasilkan produksi yang banyak, dan pada tahun-tahun tertentu produksi bisa menurun sampai 10-40%. Pola produksi tanaman cengkeh bisa digolongkan menjadi pola siklus 2 tahun dan siklus 3-4 tahun.

Pola siklus 2 tahun umumnya terdapat daerah yang mendapat pengaruh nyata dari iklim laut. Pada siklus ini, tanaman akan berproduksi tinggi atau sedang pada tahun pertama, kemudian pada tahun berikutnya menjadi rendah. Pada tahun berikutnya lagi, jumlah produksi akan kembali seperti tahun pertama.

Siklus 3-4 tahun umumnya terdapat daerah yang tidak dapat pengaruh iklim laut. Pada siklus ini produksi tinggi akan terulang setiap 3-4 tahun, dengan pola yang bervariasi.

Syarat Pertumbuhan Jarak Tanam Cengkeh

1. Iklim

Cengkeh menghendaki iklim yang panas dengan curah hujan cukup merata, karena tanaman ini tidak tahan kemarau panjang. Angin yang terlalu kencang dapat merusak tajuk tanaman.

Curah hujan optimal bagi pertumbuhan tanaman cengkeh antara 1500-4500 mm/tahun. Cengkeh menghendaki sinar matahari minimal 8 jam per hari. Suhu yang optimal tanaman ini dikehendaki adalah 22-30 oC, dengan kelembaban udara antara 60-80%.

2. Media Tanam

Jenis tanah yang baik adalah latosol, andosol dan podsolik merah. Menyukai tanah gembur dengan drainase yang baik. Derajat keasaman (pH) yang cocok untuk tanaman cengkeh adalah 5,5-5,6.

Kedalaman air tanah pada musim hujan tidak lebih dangkal dari 3 m dari permukaan tanah dan pada musim kemarau tidak lebih dari 8 m.

Tanah dengan kemiringan sampai 20% lebih baik dari tanah datar, karena dranasenya baik. Pada tanah itu harus dibuat parit dranase sedalam kurang lebih 1 m agar air meluap pada musim hujan dapat disalurkan ke arah lain.

3. Ketinggian Tempat

Tanaman cengkeh cocok pada ketinggian 0-900 m dpl. (paling optimum pada 300-600 m dpl) atau terletak pada ketinggian lebih dari 900 m dpl, dengan hamparan lahan yang menghadap laut.

Dan cengkeh dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun industri makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak sebagai bahan baku rokok.

Varietas-varietas unggul yang ditanam:

  1. Cengkeh Si putih :
  • Helai daun besar dan berwarna kuning atau hijau muda;
  • Cabang kurang rimbun;
  • Bunga besar, warna kuning dan berjumlah belasan per rumpun.

2. Cengkeh Si kotok :

  • Helai daun kecil, warna hijau sampai hijau tua kehitam-hitaman dan lebih mengkilap;
  • Cabang rimbun dan rendah, semua ranting tertutup daun;
  • Bunga kuning kemerahan, tiap rumpun 20-50 bunga.

3. Cengkeh Zanzibar :

  • Bentuk daun panjang ramping dan berwarna hijau gelap;
  • Bunga berwarna lebih merah dengan produksi tinggi;
  • Merupakan jenis terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *