Proses Dalam Pembuatan Coklat

Coklat merupakan makanan manis favorit banyak orang, lalu bagaimana Proses Dalam Pembuatan Coklat? berikut ini ulasan selengkapnya!

Coklat

Cokelat, Coklat atau dalam bahasa Inggris ditulis dengan Chocolate adalah sebutan untuk hasil pengolahan makanan maupun minuman yang berasal dari bahan biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh masyarakat Mesoamerika kuno dijadikan minuman, meskipun dianggap jika pada zaman dahulu cokelat hanya dapat dikonsumsi oleh para keturunan bangsawan.

Cokelat biasanya diberikan menjadi hadiah maupun bingkisan pada hari ulang tahun dan pada saat perayaan hari raya.Dengan memiliki bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering dipakai menjadi bahan untuk mengungkapkan rasa terima kasih, sebagai lambang simpati, maupun perhatian hingga menjadi simbol dalam pernyataan cinta. Cokelat juga sudah menjadi salah satu rasa yang paling terkenal dan autentic di seluruh negara yang ada di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dengan memiliki bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman baik disajikaan secara hangat maupun dingin.

Proses Dalam Pembuatan Coklat

1. Pembersihan dan Pengolahan Biji

Setelah biji kakao diseleksi dengan tingkat ketelitian yang tinggi, biji-biji tersebut dibersihkan dengan melewati mesin pembersih yang secara otomatis mengeliminasi benda-benda asing yang bisa saja masih menempel. Biji kakao selanjutnya ditimbang kemudian disortir berdasarkan jenisnya sehingga produsen tahu secara tepat jenis kakao apa yang akan menjadi bahan dalam pembuatan cokelat. Produsen harus berhati-hati dalam melakukan pengukuran supaya memiliki rasa yang tetap sama dari masa ke masa. Biji dengan memiliki varietas yang berbeda dikombinasikan secara tepat untuk memperoleh cita rasa yang didambakan. Melakukan pengembangan formula secara tepat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seni dan ilmu dalam proses membuat cokelat.

2. Pemanggangan Biji

Biji kakao dipanggang supaya dapat dilakukan pengembangan karakter yang berasal dari rasa cokelat khas. Biji-biji itu kemudian dipanggang dalam oven yang memiliki ukuran besar sambil diputar. Dengan berdasarkan terhadap varietas kakao serta hasil akhir yang ingin untuk digapai, maka tahap dalam pemanggangan ini berlangsung dengan waktu antara tiga puluh menit hingga dua jam dalam suhu yang amat tinggi. Dalam tahap pemanggangan biji kakao akan berubah menjadi berwarna cokelat serta timbul aroma cokelat. Setelah proses dalam pemanggangan, biji kakao akan menjadi pecah dan juga terpisah, cangkang luarnya menjadi pecah kemudian menyisakan serpihan biji kakao. Pada titik ini, kalian mempunyai sesuatu yang dapat dikonsumsi, yang benar-benar cokelat, dan memiliki rasa yang benar-benar pahit. Untuk daging yang terdapat di dalamnya, larutan alkali (dutched proses) dicampurkan supaya dapat mengurangi rasa asam dan membuat nib menjadi berawarna lebih gelap.

3. Penggilingan Kakao

Nib kakao yang telah dipanggang kemudian digiling serta ditumbuk supaya membentuk kakao massa. Kakao massa tidak memiliki kandungan alkohol dan bisa juga diartikan berupa cairan cokelat. Kakao massa dapat diperas untuk berubah menjadi lemak kakao maupun kakao bubuk, atau dicetak kemudian diperoleh menjadi cokelat dengan rasa yang pahit.

4. Perasan Kakao

Untuk membuat kakao, kakao massa diperas dengan cara hidrolik untuk memperoleh bagian lemak kakao yang berasal dari kakao massa, sampai hanya menyisakan cocoa cakes. Lemak kakao akan digunakan menjadi obat-obatan, kosmetik, dan sudah pasti dalam proses membuat cokelat. Dan sisa yang berasal dari padatan kakao lainnya dihaluskan untuk dijadikan kakao bubuk.

5. Mencampur dan Menghilangkan

Sekarang masuk pada bagian cokelatnya. Massa kakao sendiri sebenarnya memiliki rasa yang pahit dan tidak begitu lembut. Untuk melakukan proses pembuatan beraneka macam jenis cokelat yang berbeda (untuk membuatnya menjadi memiliki rasa yang manis serta mengembangkan teksturnya), Produsen dapat mencampurkan beberapa bahan lainnya dengan jumlah tertentu misalnya gula, lemak kakao, vanilla, serta susu. Bahan-bahan tadi akan dikombinasikan hingga menjadi pasta dengan memiliki adonan yang konsisten.

Kalian dapat mengonsumsinya saat ini, dan memiliki rasa yang cukup enak, tapi memang masih memiliki tekstur belum mirip dengan apa yang biasa kalian bayangkan untuk sebuah cokelat batangan. Pada proses yang satu ini, gula serta kakao masih memiliki tekstur yang cukup kasar jadi produsen menyiasatinya dengan cara menuangkan campuran ini ke penyulingan, dan juga ke dalam rol, supaya memperbaiki tekstur serta membuat lunak pasta. Proses yang satu ini sangat penting untuk menentukan seberapa lembut cokelat ini apabila nanti akan dikonsumsi.

6. Conching

Supaya membuat halus tekstur, serta agar benar-benar menimbulkan citarasa cokelatnya, campuran tadi kemudian melewati tahap conching. Conching merupakan tahap dalam mengembangkan rasa di mana cokelat diletakkan dalam tahap pengadukan secara konstan. Mesin conching yang diberi nama chonces, mempunyai dayung yang kuat serta besar untuk menyapukan cokelat ke arah depan dan belakang untuk menuju tahap menghaluskan massa cokelat yang dapat berlangsung dalam waktu beberapa jam hingga beberapa. Proses conching ini membuat kurang kelembaban, menghilangkan semua rasa asam yang ada dalamnya, serta membuat lapisan setiap artikel cokelat dengan lapisan yang berasal dari lemak kakao. Nantinya, cokelat yang akan diperoleh menjadi lebih lembut dalam tekstur serta juga pada rasa.

7. Tempering dan Pencetakan

Cokelat selanjutnya melewati proses pengembangan elastisitas dengan tahap memanaskan serta mendinginkan atau yang biasa disebut dengan tempering. Tahap yang satu ini mendapatkan Kristal lemak kakao kecil yang terdapat di dalam massa cokelat yang berbentuk cair. Ini lalu disimpan kedalam cetakan beraneka macam bentuk misalnya cetakan butiran (chips), tetesan, hingga blok. Tahap tempering yang tepat akan membuat produk akhir dengan mempunyai tampilan yang lembut serta mengkilat.

8. Pendinginan dan Pengepakan

Cokat yang sudah dimasukkan ke pencetakan dan dicetak memasuki terowongan pendingin supaya dapat memadatkan bagian-bagian yang terdapat dalam cokelat. Siklus pendinginan berlangsung dalam kurung waktu kurang lebih sekitar dua puluh menit, tergantung ukuran yang terbentuk pada cokelatnya. Dari terowongan pendingin cokelat kemudian dibungkus supaya dapat diantarkan ke pengecer hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen.

itulah mengenai Proses Dalam Pembuatan Coklat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *