Modal Membuat Startup

Modal Membuat Startup

Modal membuat startup adalah suatu hal yang sangat diperlukan jika kalian ingin membangun startup. Berikut ini merupakan contoh modal membuat startup.

1. Modal Membuat Startup Bootstrapping

Istilah ini digunakan saat perusahaan berusaha menjalankan operasional bisnis tanpa membutuhkan bantuan pendanaan eksternal. Bootstrapping kerap dilakukan oleh bisnis rintisan karena lebih mudah dipilih. Lalu dari mana dananya berasal? Salah satunya dengan memanfaatkan sumber dana yang dimiliki oleh founder, misalnya saja melalui tabungan.

Bagaimanapun, menjalankan sebuah bisnis pasti ada risikonya. Jika kamu menggunakan bootstrapping sebagai alternatif pendanaan, maka kamu harus siap untuk kehilangan dana pribadi apabila mengalami masalah atau kegagalan. Namun, jika dilihat dari sisi lainnya, bootstrapping tidak memberikan beban utang kepada pihak lain apabila bisnis yang dijalankan gagal.

Seiring pertumbuhan startup, maka ada dana yang masuk sebagai pendapatan dan menggantikan modal awal. Sebelum menggunakan dana secara bootstrapping, ada baiknya kamu melakukan penghitungan kapan akan mencapai BEP (Break Event Point) dan bagaimana caranya untuk mendapatkan pemasukan rutin.

2. Modal Membuat Startup Inkubator Dan Akselerator

Inkubator adalah wadah berkembangnya para startup mulai dari awal. Di inkubator, pada umumnya memiliki tahapan mulai dari pembentukan tim, menggodok ide hingga menjadi MVP, sesi hackathon, demo day, hingga graduation yakni launching startup ke pasar. Inkubator biasanya dimotori oleh entitas bisnis seperti perusahaan swasta, pemerintah, atau lembaga pendidikan. Lewat inkubator, modal untuk startup lebih banyak diberikan dalam bentuk non tunai, misalnya berupa materi, pelatihan atau workshop, konsultasi mentor, akses ruang kerja, hingga pendanaan.

Sedangkan akselerator biasanya membantu startup dalam hal percepatan agar berkembang lebih baik daripada sebelumnya. Pada umumnya, periode di akselerator lebih singkat daripada di inkubator, yaitu dalam hitungan bulan (3 bulan, 6 bulan, dan seterusnya). Program yang diberikan lewat akselerator juga berbeda dan lebih spesifik, misalnya investasi modal awal.

Tidak hanya itu saja, beberapa akselerator juga menawarkan modal berupa akses networking ke jaringan mentor, misalnya pemodal ventura, praktisi bisnis, investor, hingga eksekutif startup. Tujuan adanya akselerator lebih cenderung untuk membantu startup sehingga dapat mempersingkat waktu saat membangun bisnis. Misalnya, dari yang seharusnya sukses dalam hitungan tahun, kemudian bisa dipercepat perkembangannya dalam hitungan bulan setelah bergabung dengan akselerator.

3. Angel Investor

Orang dengan kekayaan dalam jumlah besar dan melakukan pendanaan kepada startup disebut sebagai angel investor. Memperoleh modal startup lewat angel investor bisa jadi salah satu alternatif terbaik bagimu yang sedang mengawali karir dalam membangun startup.

Para angel investor menghasilkan uang dan mendonasikan melalui startup yang mereka miliki sendiri. Terkadang mereka berasal dari industri yang berbeda, atau di industri yang sama. Rata-rata golongan konglomerat yang berinvestasi di startup punya banyak sekali perusahaan lain yang juga dikelola oleh manajemennya. Angel investor yang ada sangat membantu para startup dalam mengurangi hambatan akses yang dihadapi oleh founder.

Sebagian dari para angel investor mengharapkan timbal balik yang besar dari modal yang ia tanamkan di startup. Namun sebagian lain merasa bahwa menyuntikkan dana ke startup adalah sebuah hal yang patut dibanggakan. Ini bisa disebut sebagai prestise atau membanggakan diri karena bisa berinvestasi di startup yang potensial.

Angel investor memberikan modal pada startup yang masih berada di tahapan pre-seed, seed funding, atau pre-series A. Pada umumnya, skema modal dari angel investor diberikan dalam bentuk kepemilikan saham di startup melalui dana yang mereka kontribusikan. Jika startup gagal, founder tidak perlu membayar uang kembali. Apabila berhasil, angel investor dapat menjual sahamnya supaya mendapatkan keuntungan atau mencari return yang tinggi dari saham yang ia miliki.

Itu dia meruapakan 3 modal membuat startup semoga dengan informasi tersebut dapat membantu kalian untuk membangun startup kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *