Hal Penting yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Memilih Jurusan Kedokteran

Hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum kuliah di Jurusan Kedokteran

1. Sistem Blok

Saat kuliah Kedokteran nanti, ada yang namanya Sistem Blok, yaitu pre-klinik dan klinik. Nah, pre-klinik dilaksanakan sebelum melakukan koas. Kamu akan disuguhi berbagai macam modul. Misalnya, di tahun pertama ada mata kuliah pengantar, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Ketiga pelajaran tersebut berbeda dari yang telah dipelajari ketika SMA, melainkan sudah fokus dengan semua hal tentang kedokteran. Contohnya, Fisika mempelajari radiologi dan Kimia mendalami biokimia.

Di tahun kedua dan ketiga, kamu akan mulai belajar modul organ. Dalam satu bulan akan dibahas satu organ secara detail from A to Z. Dimulai dari bagian terkecil hingga pengobatan untuk organ tersebut.

Ketika masuk masa pre-klinik sampai klinik, calon dokter akan mencoba ‘berinteraksi’ dengan pasien. Tapi sebelum bertemu pasien di stase klinik, pasiennya masih berupa mannequin dulu ya, bukan manusia sungguhan. Jadi, satu semester akan full ‘bermain’ dengan mannequin.

Saat masa klinik, sudah mulai masuk dunia koas dan praktik di rumah sakit. Setelah melalui tahap ini, lama-kelamaan rasa empatimu terhadap pasien juga akan meningkat, lho! Hal ini adalah modal penting untuk menjadi calon dokter.

2. Gelar Kedokteran

Jika kamu nantinya lulus sebagai sarjana kedokteran maka kamu akan mendapatkan gelar S.Ked. Lalu kapan saya mendapatkan gelar dr? Nah, setelah menyelesaikan tahap pendidikan untuk gelar S.Ked, kamu harus mengikuti koas dan ujian sertifikasi terlebih dahulu. Kemudian baru kamu akan mendapatkan gelar “dr”.

Tahapan berikutnya adalah kamu akan menjalani tahapan internship. Oh iya, sebagai lulusan kedokteran kamu juga akan membuat curriculum vitae, resume, dan surat lamaran, untuk kemudian melamar ke rumah sakit.

Setelah itu, jika kamu telah menyandang gelar dokter umum, maka kamu dapat melanjutkan pendidikan kembali untuk mendalami ilmu kedokteran dengan bidang tertentu sebagai dokter spesialis. Gelar spesialis ini lah yang biasanya kamu lihat sebagai gelar tambahan di belakang nama dokter misalnya seperti, Sp.PD untuk Spesialis Penyakit Dalam, Sp.JP untuk Spesialis Jantung, Sp.BA. untuk Spesialis Bedah Anak, dan masih banyak lagi.

3. Masa Koas

Pada prinsipnya, masa koas akan berjalan selama 1,5 tahun. Dibagi menjadi tiga stase, yaitu kecil (3 minggu), sedang (5 minggu), dan besar (10 minggu), tergantung dari kebijakan RS. Untuk praktik lapangannya sendiri bisa memakan waktu hingga dua tahun. Bahkan di universitas swasta, bisa lebih lama, yaitu sekitar lima tahun, tergantung perputaran koas. Penempatan koas ini tergantung kerja sama antara universitas dan rumah sakit.

4. Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)

Setelah selesai koas, seluruh calon dokter wajib menjalani Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian semacam UN untuk calon dokter ini diberlakukan sejak 2007 Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dokter di Indonesia agar sesuai dengan standarisasi.

Beberapa tahun belakangan ini, sudah terdapat dua ujian, yaitu teori dan praktik yang dikenal dengan Objective Structured Clinical Examination atau OSCE. Kamu harus lulus ujian ini untuk dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya, seperti internship dan sumpah dokter. Dalam satu tahun, ada 3-4 kali UKMPPD. Pengumuman kelulusannya sebulan setelah ujian dilangsungkan. Kamu juga bisa menggunakan jasa joki kti kedokteran untuk membantu tugas-tgas kedokteran yang sangat banyak.

5. Wisuda dan bukti angkat sumpah

Setelah dinyatakan lulus uji kompetensi, calon dokter akan diwisuda. Saat wisuda, ada benda pusaka, yaitu ijazah profesi dokter dan surat bukti angkat sumpah. Dua hal ini menjadi syarat untuk membuat Surat Tanda Registrasi (STR). Setelah mendapatkannya, dilanjutkan membuat sertifikat ke Kolegium Dokter Primer Indonesia (KDPI).

6. Internship

Sebagai calon dokter, kamu harus menjalani program internship. Internship ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan untuk seluruh dokter baru di Indonesia. Untuk Jakarta, durasi internship-nya adalah empat bulan di puskesmas kecamatan, empat bulan di puskesmas kelurahan, dan empat bulan terakhir di IGD rumah sakit. Sedangkan di luar Jakarta, delapan bulan di rumah sakit (empat bulan IGD dan empat bulan di bangsal), serta empat bulan di puskesmas.

One comment

  1. m4heng789.com

    Hal Penting yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Memilih Jurusan Kedokteran – Challenging Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *