Apa Pakaian olahraga dengan celana ketat mengurangi kelelahan otot sugesti ?

Celana atau model kaos olahraga terbaru ketat tidak mengurangi kelelahan bagi seseorang dan mengurangi kekuatan kala melakuk


Mereka yang senang berolahraga mengunakan pakaian ketat. Disebut dapat mengurangi kelelahan dan menaikkan kebolehan seseorang. Kenyataannya tidak layaknya itu.

Celana ketat disebut mengakibatkan seorang atlit dapat berlari lebih cepat dan lebih jauh. Sekaligus mengurangi cedera pada otot.

Sebuah belajar menguji celana tidak berdampak bersama kebolehan seseorang kala berolahraga, dan trendi ini tidak bermanfaat layaknya iklannya.

Gagasan dibalik pengunaan celana ketat bersama menekan bagian otot dapat mengurangi getaran otot. Hasilnya dapat mengurangi kelelahan otot kala seseorang berlari.

Peneliti yang dipimpin Ajit Chaudhari berasal dari Medical Center Wexner universitas Ohio, jalankan test dan tidak terbukti celana ketat yang dijual dapat berdampak kebolehan seseorang.

Ketika otot bergetar, tunjukkan induksi kontraksi untuk mengurangi energi. Teorinya mengurangi getaran otot dapat mengurangi pemanfaatan kekuatan pada otot olahragawan. Namun getaran selanjutnya tidak terkait bersama kelelahan mirip sekali. Dari penelitian kami, kebolehan mereka yang tidak mengunakan celana ketat sama.

Meskipun ada pengurangan getaran, tapi tidak berpengaruh bersama kelelahan pelari, kebolehan mereka dan ketinggian lompatan antara mengunakan celana ketat dan tidak.


Chaudhari menjelaskan ke Times, kami tidak menyaksikan bukti bahwa terdapatnya peningkatan fisik seseorang bersama celana ketat.

Manfaat lain bersama mengunakan celana ketat, agar otot tidak mengalami kelelahan.Itu juga tidak terlihat, bahkan pelari profesional tidak menempatkan beban pada sendi mereka dibanding akhir latihan.

Celana ketat bukan tidak bermanfaat sepenuhnya, tapi menjadi fashion. Setidaknya ada semangat psikologis bagi mereka yang memakai. Jadi pakaian olahraga ketat senantiasa baik untuk digunakan.


Menariknya penelitian selanjutnya mendapat dukungan oleh perusahaan Nike. Dimana peneliti berasal dari universitas Ohio jalankan pengujian berasal dari 17 atlet dan mereka diminta berlari selama 30 menit bersama kapasitas maksimum 80%. Pengujian dikerjakan 2 kali selama 2 hari dan mengukur lagi lompatan mereka sebelum saat dan sehabis berlari.

Bagaimana bersama product Nike sendiri yang miliki beberapa style bersama pakaian ketat. Atau tambah tunjukkan iklan berasal dari Nike memang tidak bekerja, tapi secara psikologis dapat bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *