New normal merupakan jaman dimana masyarakat terasa beraktivitas normal kembali, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Kehidupan new normal ini diizinkan pemerintah sehingga perekonomian bisa lagi berjalan, kendati vaksin COVID-19 belum ditemukan.
Jadi, daerah publik dibuka karena pertimbangan ekonomi, bukan karena telah aman. Kita semua selalu kudu waspada, serta selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) cocok petunjuk pemerintah.
Tentu saja jaman new normal ini mengubah perilaku masyarakat, berasal dari perilaku normal layaknya sebelum terkena wabah Corona menjadi masyarakat yang kudu berdampingan dengan Corona. Era ini terhitung membuat masyarakat lebih waspada dalam menyesuaikan keuangan. Kehidupan dunia maya (online) pun dapat jadi berkembang, tak sekedar itu masyarakat terhitung lebih memperhatikan aspek kesehatan.
Dengan berubahnya perilaku masyarakat ini, tentu sebagai pelaku UKM kudu beradaptasi menyiasati pergantian ini. Cara jualan produk pun kudu terasa diubah.
Lalu, bagaimana langkah jualan yang kudu dilakukan pelaku UKM sehingga bisa beradaptasi di jaman New Normal? Ada 4 langkah yang yang bisa Anda coba Pembuatan Strategi pada masa new normal.
- Kenali Perubahan Perilaku Konsumen
a. Dari keinginan ke kebutuhan
Tujuannya adalah Anda tahu pergantian selera, energi beli, serta pendapat mereka tentang produk Anda. Konsumen di fase ini dapat cenderung lebih memperhatikan nilai. Mereka lebih berfokus pada produk yang memiliki fungsi dan nilai untuk memenuhi kebutuhan, dibanding memenuhi keinginan dan ego gengsi semata.
b. Merek tidak menjadi penting
Karena berfokus pada kebutuhan, lebih dari satu customer bahkan dilihat tak mengacuhkan lagi keberadaan merk spesifik dan melihat semua produk pada posisi netral.
c. Pembelian sekali dalam jumlah besar
Perubahan perilaku lainnya adalah terlihat tren grup buying atau pembelian produk secara berkelompok, untuk menyita fungsi berasal dari segi efisiensi harga produk itu sendiri. Atau tren pembelian deepening, dimana volume pembeliannya per orang dalam sekali membeli jadi besar. Maka itu, perusahaan dituntut mengakomodir perilaku customer tersebut.
d. Menunda pengeluaran cash
Akibat bahaya Corona, customer terasa banyak menghambat atau menunda pengeluaran yang berbentuk cash. Karena di jaman layaknya sekarang cash is king. Layanan paylater (dibayar sesudah itu di bulan yang dapat datang) yang diberikan oleh perusahaan fintech, bank, dan platform e-commerce layaknya GoPay, OVO, Kredivo, Akulaku dan sebagainya, menjadi solusi bagi masyarakat customer untuk berbagai transaksi.
e. Konsumsi makanan ready to cook meningkat
Di jaman layaknya sekarang, lebih dari satu wanita terlanjur tidak piawai memasak. Walaupun stay at home menjadi jaman comeback-nya rutinitas memasak, kendati model memasak milenial tidak serupa dengan generasi sebelumnya. Umumnya mereka lebih bahagia memasak yang simple (mudah) dan convenient (nyaman). Maka membeli frozen food dan kemasan ready to cook dapat lebih banyak menjadi pilihan.
- Evaluasi Posisi Produk pada Target Pasar
Memasuki new normal, customer umumnya melihat merk secara netral, sehingga kudu diyakinkan perihal produk-produk yang mereka kenal.
Konsumen lebih selektif menentukan produk yang dapat mereka konsumsi, beroleh produk berkwalitas bagus, dan harga terjangkau. Alasannya untuk kewaspadaan pada barangkali krisis yang lagi datang, dilengkapi lagi situasi keuangan belum lagi stabil. Oleh karena itu, customer cenderung beralih ke produk dengan harga relatif lebih terjangkau dibanding produk yang bermerek terkenal.
Menjelang periode new normal, mengevaluasi lagi posisi produk Anda merupakan hal yang perlu untuk menjamin keberlanjutan usaha. Apakah produk Anda tetap cocok dengan kebutuhan target pasar yang sepanjang ini Anda sasar? Jika tidak, segera melakukan pergantian dan penyesuaian sehingga produk laku dipasaran. Atau Anda tukar target pasar, dengan selalu menjual produk yang sama, tetapi barangkali kemasannya berbeda.
Jadi yang diubah bisa menjadi target pasarnya, atau produknya (kemasan, volume, wujud dsb). Jika Anda tidak lagi bisa menggerakkan keduanya, maka telah saatnya tukar model usaha atau model usaha Anda.
3. Evaluasi Harga dan Promosi
Di jaman new normal customer lebih sensitif pada harga dan nilai produk. Anda bisa baca artikel di daya.id dengan judul Berapa Harga yang Cocok untuk Produk Saya.
Anda kudu lebih kreatif dalam tawarkan promosi untuk menarik customer manfaat menetralisir penurunan energi membeli sehabis jaman krisis berlalu. Bagaimana promosi di jaman COVID-19 ini? bisa baca artikel dengan judul Cara Promosi Online Saat Pandemi COVID-19.
Contoh promosinya bisa berbentuk dukungan potongan harga atau paket hemat. Mengingat munculnya karakteristik tren grup buying, Anda terhitung bisa tawarkan paket grosir, tentu dengan harga lebih murah dibanding penjualan secara ritel atau eceran. Strategi penjualan semacam itu diperlukan sehingga customer lebih menentukan produk Anda dibanding produk kompetitor yang terhitung menjual produk secara agresif hingga dengan jaman krisis berakhir.
Dalam menentukan harga dan membuat promosi yang pas Anda kudu melibatkan information yang akurat. Hal ini bisa didapat berasal dari hasil mengetahui sifat customer yang sejak awal dilakukan perusahaan. Tak cuma itu, Anda terhitung kudu melakukan riset pada kompetitor sehingga tahu di mana posisi tawar Anda di pasar sementara ini. Oleh karena itu, perlu untuk tahu energi saing produk Anda sebelum terjun ke medan perang.
- Manfaatkan Media Online
Pandemi akibat virus Corona ini telah terlampau mempunyai pergantian pada perilaku mengkonsumsi masyarakat. Sebelumnya melakukan transaksi konvensional menjadi transaksi virtual mengfungsikan begitu banyak ragam perangkat teknologi. Konsumen, baik usia muda maupun tua kini telah tidak awam lagi berbelanja secara online.
Maka itu, Anda kudu menyita peluang berasal dari pergantian perilaku customer berikut dengan mengalihkan fokus penjualan dengan fasilitas online. Lebih agresif lagi dalam melancarkan promosi berjualan di e-commerce. Media ini dianggap paling berpotensi mendatangkan menguntungkan tanpa kudu mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Leave a Reply