Cara menanam porang

Cara Menanam Porang, Agar Cepat Panen!

Cara menanam porang – Sedang ramai dipelajari oleh banyak orang karena tanaman porang ini memiliki nilai jual yang tinggi.

Porang atau juga sering disebut iles-iles adalah tanaman yang menghasilkan umbi dan masih satu jenos dengan tanaman suweg dan walur.

Masyarakat pada umunya sering salah dalam mengartikan tanaman ini dengan suweg atau walur karena sekilas nampak memang terlihat mirip.

Tanaman porang memiliki kandungan zat glukomanan yang tinggi dan sangat bermanfaat untuk mengontrol berat badan, , mengatasi diabetes menurunkan kolesterol, dan sebagai prebiotik.

Peminat tanaman ini sangat tinggi, maka dari itu banyak orang yang ingin belajar membudidayakan untuk kemudian di ekspor dengan harga yang cukup tinggi.

Kualitas porang ditentukan berdasar kadar airnya dan porang yang harganya mahal adalah porang yang kering atau memiliki kadar air sedikit.

Harga jual porang yang bentuk umbi pada tahun 2021 berada di angka Rp6.500 – Rp7.000 per kilogram, lebih kecil dari tahun 2020.

Sedangkan untuk porang yang diolah menjadi tepung, nilai jualnya berada di kisaran Rp100.000 – Rp150.000 per kilogram. Sangat menarik, bukan? Yuk, simak cara menanam porang berikut ini!

Cara Menanam Porang Cepat Panen

Cara menanam porang

1. Ketahui Syarat Tumbuhnya

Jenis dan pH Tanah

Pada umunya, porang bisa tumbuh pada jenis tanah apa saja. Tetapi tanah subur yang tidak tergenang air dan memiliki jumlah pH 6-7 bisa sangat memaksimalkan pertumbuhan tanaman porang.

Kondisi Lingkungan

Tanaman porang membutuhkan tingkat kerapatan naungan sekitar 40%. Naungan yang cocok untuk tanaman porang adalah pepohonan jati, mah0ni, dan sonokeling.

Iklim

Tanaman porang memiliki toleransi tempat teduh yang cukup tinggi. 

Ketinggian Tanah

Tanaman porang bisa tumbuh pada ketinggian tanah 0-700 mdpl, tetapi ketinggian yang paling baik untuk budidaya tanaman porang adalah sekitar 100-600 mdpl.

2. Teknik Budidaya Porang

Cara menanam tanaman porang bisa dilakukan dengan cara vegetatif  maupun generatif. Biasanya dalam kurun waktu empat tahun, tanaman porang sudah berbunga dan menghasilkan biji. Biji-biji yang didapatkan kemudian harus disimpan lagi terlebih dahulu sampai bisa ditanam saat musim penghujan tiba.

3. Persiapan Lahan

Lahan yang bagus ditanami porang adalah lahan yang terbuka dan lahan dengan banyak pepohonan. Untuk cara menanam tanaman porang di lahan terbuka adalah, bersihkan dulu tanah atau lahanya dari kotoran sampah atau lainya, lalu dibajak secukupnya dan lakukan proses penyuburan lahan tanah.

Setelah itu buatlah guludan dan lubang tanam dengan jarak sekitar 30 x 50 cm atau 30 x 60 cm. Tambahkan pupuk kompos dan sekam di setiap lubang tanam untuk membantu pertumbuhan. Proses pertumbuhan porang akan lebih baik jika menggunakan sistem monokultur.

4. Penanaman Porang

Tanaman porang bisa ditanam langsung dengan umbi. Kalau ingin menggunakan biji, sebaiknya bibitkan dulu bijinya dalam plastik polybag. Untuk waktu penanaman porang yang paling bagus adalah pada saat awal musim hujan. Karena biasanya terjadi sekitar antara bulan Oktober sampai Desember.

5. Perawatan

Perawatan budidaya tanaman porang terbilang cukup mudah. Kita cukup melakukan langkah-langkah perawatan berikut ini:

Pembersihan Gulma

Di musim hujan, gulma akan mudah untuk tumbuh subur dan akan menghambat pertumbuhan tanaman porang. Bersihkan gulma yang tumbuh dan pastikan sudah tidak ada yang tumbuh di sekitar tanaman porang. Kita bisa membersihkan secara manual saja tidak perlu menggunakan obat kimia

Peninggian Guludan

Kubur pangkal batang porang dengan tanah yang subur di sekitarnya agar guludan semakin tinggi. Peninggian ini dibuat untuk menjaga tanaman porang agar tetap tegak dalam pertumbuhanya.

Pemupukan

Pemberian pupuk pertama dengan menggunakan pupuk kompos dan dilakukan sebelum proses penanaman. Pemupukan untuk yang kedua menggunakan pupuk organik atau anorganik dan dilakukan rutin saat tanaman porang sudah mulai tumbuh.

Penjarangan

Lakukan penjarangan atau perenggangan jika dalam satu lubang tanam terlalu banyak tanaman porang yang tumbuh. Penjarangan ini penting dilakukan agar umbi dapat tumbuh dengan besar.

6. Tahap Panen

Apabila menanam porang menggunakan umbi, porang bisa mulai dipanen di umur 7 bulan. Sedangkan jika penanaman menggunakan bibit porang, porang baru bisa dipanen di umur 18-24 bulan. Cara pemanenanya mudah cukup dengan menggali tanaman porang sama seperti cara memanen tanaman singkong atau umbi-umbian lainnya.

Kelebihan Budidaya Tanaman Porang

1. Banyak Manfaat

Selain digunakan sebagai bahan olahan makanan, ternyata manfaat porang sangat bagus untuk kesehatan. Olahan tanaman porang diketahui bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi, mencegah munculnya kanker, mengobati diabetes sampai menjaga kesehatan kulit.

2. Budidaya Porang Lumayan Mudah

Budidaya porang bisa di bilang cukup mudah jika kita tahu cara budidaya yang benar. Tanaman porang  ini sangat bagus di tanam di lahan yang terbuka.

Jadi, kalau kita ingin memperoleh keuntungan yang besar dari budidaya tanaman porang, sebaiknya kita membudidayakannya di lahan yang terbuka dengan ukuran yang cukup luas.

3. Harganya Mahal

Akhir-akhir ini harga porang semakin tinggi dan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dan juga membuat banyak para petani tanaman porang mendadak meraup keuntungan yang besar.

Tanaman porang merupakan bahan dasar pembuatan tepung yang saat ini banyak diekspor ke luar negeri, seperti Jepang dan Tiongkok.

Salah satu faktor kenapa harga porang semakin naik dari tahun ke tahun, karena umbi porang banyak sekali dicari di pasar-pasar internasional.

Nah itu tadi adalah langkah-langkah cara menanam porang yang bisa kita praktekan dirumah, karena sudah di bahas di atas bahwa porang harganya naik dari tahun ke tahun dan tentu itu akan membuat kita memperoleh keuntungan yang lumayan besar.

Untuk mengolah hasil porang kita bisa menggunakan produk mesin perajang porang untuk mempermudah dalam produksi dan tentunya lebih efektif. Selamat mencoba!

/// Baca Selengkapnya \\\

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *