Batang sawit memiliki beberapa fungsi dalam industri, apa sajakah fungsi batang kelapa sawit? langsung simak saja dalam artikel yang ada di bawah ini!
Batang Kelapa Sawit
Batang pohon sawit yang melimpah setelah dilaksanakannya peremajaan sawit memiliki potensi untuk dijadikan menjadi substitusi sebagai pasokan kebutuhan kayu yang ada di Indonesia. Ditambah lagi secara teknis, batang sawit dapa untuk diproses sehingga mempunyai nilai tambahan.
Luas perkebunan kelapa sawit yang ada di negara Indonesia, merujuk data dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, menyentu angka 11.260.277 hektar yang dikutip pada tahun 2015 dan diperkirakan hingga mencapai 12.307.677 hektar pada saat tahun 2017.Pada saat ini sebagian besar dari perkebunan itu masuk ke dalam masa replanting karena tanaman sudah tidak produktif lagi disebabkan memiliki umur yang telah menjadi tua. Pada umumnya produktivitas tanaman kelapa sawit yang telah mencapai usia 25 tahun sudah mengalami pengurangan dan harus di-replanting.
Masih menurut dari data tersebut, sampai pada tahun 2017 luas kebun kelapa sawit yang menginjak usia lebih dari 25 tahun memiliki jumlah 1,3 juta hektar (luasan kebun kelapa sawit pada tahun 1991). Luasan ini dapat menjadi meningkat untuk beberapa tahun berikutnya. Apabila luasan kebun kelapa sawit tidak menjadi bertambah atau tetap dalam kisaran 12,3 juta hektar, secara merata keseluruhan, terdapat sekitar 492.000 hektar kebun yang harus melalui proses replanting setap tahunnya atau 4% dari seluruh total luasan kebun.
Ketrsediaan jumlah batang sawit dalam masa yang besar dari hasil replanting ini harus digunakan supaya dapat memberikan nilai tambah dan juga membuat tambahan penghasilan bagi para petani yang kebunnya melalui proses peremajaan (di-replanting). Jika tidak bisa memanfaatkan secara langsung dari bahan tersebut, setidaknya, petani masih bisa memperoleh tambahan penghasilan dari menjual batang dari kelapa sawit.
Fungsi Batang Kelapa Sawit
Dalam rangka memanfaatkan batang sawit yang diperoleh dari hasil peremajaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melewati Program Penelitian dan Pengembangan sudah memberikan dana beberapa penelitian yang memiliki potensial, antara lain adalah proses mengolah batang sawit untuk menjadi papan laminasi, kayu lapis, bahan yang memiliki manfaat dan juga energi (glukosa, pati serta asam laktat) dan juga gula merah.
Beberapa inovasi terhadap pengembangan fungsi batang kelapa sawit yang dihasilkan melalui proses replanting yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut ini:
- Papan laminasi atau dapat disebut juga dengan Sandwich Laminated Lumber (SLL) yang bisa difungsikan untuk menjadi panel lantai, dinding, komponen furniture, pengemas dan lain sebagainya. Teknologi yang satu ini dikembangkan dengan menggunakan sistem mobile plant yang bisa berpindah-pindah ke tempat lokasi peremajaan dilakukan.
- Proses produksi pati-gula dari bahan dasar batang pohon sawit menjadi berbagai macam bahan memiliki manfaat yang berpotensi (asam laktat, asam glutamat dan juga bioetanol). Sisa biomassa yang sebagian besar ligno-selulosa digunakan untuk menjadi bahan bakar pembangkit listrik (biopower sama dengan listrik biomassa). Penelitian ini juga dapat memperoleh hasil Desain Basis Kerekayasaan (Basic Engineering Design: BED) pabrik dalam mengolah Batang Pohon Kelapa Sawit Usia Tebang memiliki kapasitas 2 x 100 batang setiap hari, yang bisa dipakai untuk menjadi sebagai referensi bagi investor dan juga pelaku industri pada saat perencanaan serta dapat merealisasikan pembangunan pabrik tersebut.
- Kayu lapis dan juga fancy flooring yang akan diimplementasikan untuk menjadi Proyek Pilot (Pilot Project) dalam beberapa industri kayu lapis yang ada di beberapa provinsi seperti Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan, dalam rangka pemenuhan permintaan terhadap bahan baku industri yang bergerak di bidang kayu.
- Teknologi produksi gula merah yang bisa digunakan dalam skala kecil, sehingga bisa menjadikannya sebagai skema pembiayaan pada saat program peremajaan sawit rakyat. Investasi diperlukan untuk membuat produksi gula merah dari bahan dasar nira dengan menggunakan skala 1 ha atau sekitar Rp 25 juta. Kegiatan produksi ini memperoleh hasil keuntungan hingga mencapai Rp 18 -25juta/2 bulan
Memanfaatkan batang sawit yang digunakan melewati proses penelitian ini juga harus memperhatikan dari segi aspek lingkungan, dimana tidak semua batang dari kelapa sawit dapat diipakai dari total keseluruhan biomassa tanaman sawit dalam setiap hektarnya. Memanfaatkan batang sawit untuk menjadi laminasi memberikan sisa sekitar 47,5% dalam are perkebunan yang digunakan untuk menjadi sumber bahan organik tanah dalam menjaga kesuburan yang ada pada lahan.
Leave a Reply