Hai sobat kembali lagi bersama saya kali ini saya akan menggenalkan produk sabut kelapa yang memiliki banyak manfaatnya ,Yuk simak sejarahnya !
Sejarah Proses Produksi Sabut Kelapa
Sabut kelapa sering dibuang begitu saja di areal perkebunan kelapa tanpa diolah untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat Seperti cocomesh jaring sabut kelapa.
Di era industrialisasi ternyata sabut kelapa memiliki banyak manfaat, hanya perlu diolah terlebih dahulu.
Serat sabut kelapa (coco fiber) merupakan produk yang dihasilkan dari pemisahan serat sabut kelapa (epicarp dan mesocarp).
Sabut kelapa merupakan hasil samping dari pengolahan kopra, minyak kelapa, dan perdagangan kelapa untuk konsumsi rumah tangga.
sabut adalah sabut denu (gabus) yang dapat diolah menjadi kompos, papan partikel (hardboard), dan cocopeat. Serat inilah yang dicari pasar sebagai bahan baku jok mobil, furnitur, pot, geotekstil, dan matras.
Pasar ekspor dan domestik menyerap produk dalam jumlah besar. Sebelum memasuki bisnis sabut kelapa, diperlukan seorang praktisi pengolahan sabut kelapa.
Sabut kelapa bila digunakan secara optimal akan membawa manfaat bagi anda, banyak pengusaha yang sudah membuktikan bagaimana manfaat mengolah sabut kelapa menjadi barang yang bermanfaat
Proses Produksi Sabut Kelapa
1.Persiapan bahan
Pada tahap persiapan, seluruh sabut kelapa dipotong memanjang menjadi sekitar lima bagian, kemudian bagian yang keras dipotong.
Sabut tersebut kemudian direndam selama 3 hari agar bagian gabusnya membusuk dan mudah lepas dari seratnya, kemudian disajikan.
2. Pelunakan sabut
Pelunakan sabut secara tradisional dilakukan secara manual yaitu dengan memukul sabut dengan palu agar sabut menjadi lebih terurai dengan cocomesh jaring sabut kelapa akan lebih mudah.
Pada tahap ini dihasilkan produk samping berupa butiran gabus. Secara modern, pelunakan sabut kelapa dilakukan dengan menggunakan hammer mill.
3. Pemisahan serat
Sabut kelapa dimasukkan ke dalam mesin pemisah serat (defibring machine) untuk memisahkan bagian serat dari gabus. Komponen utama dari mesin pemisah serat.
Silinder yang permukaannya diisi dengan gigi logam yang berputar untuk memukul dan menggores sabut sehingga bagian-bagian serat terpisah. Pada tahap ini, butiran gabus diproduksi sebagai produk sampingan.
4. Menyortir/menyaring
Bagian serat yang telah dipisahkan dari gabus dimasukkan ke dalam mesin sortasi untuk memisahkan bagian serat yang halus dan kasar. Mesin sortir atau ayakan (refaulting screen) berupa saringan berbentuk kerucut .
Yang berputar. Penyortiran dan pengayakan juga dilakukan pada butiran gabus menggunakan ayakan atau ayakan yang dilakukan secara manual, sehingga dihasilkan butiran gabus yang halus.
5. Membersihkan dan mengeringkan
Pembersihan dilakukan untuk memisahkan bagian gabus yang masih menempel pada bagian serat halus yang telah dipisahkan dari bagian serat kasar.
Tahap ini dilakukan secara manual. Tergantung pada tingkat kekeringan serat dan butiran gabus, proses pengeringan dilakukan dengan pengeringan atau dengan menggunakan mesin pengering.
6. Sedang mengemas
Sabut kelapa yang sudah bersih dan kering kemudian dikemas menggunakan alat press. Ukuran kemasan 90x110x45 cm.
Secara tradisional, pemadatan serat dilakukan secara manual dengan cara diinjak yang menghasilkan berat hanya sekitar 40kg per bungkus.
Dengan menggunakan mesin press berat setiap kemasan mencapai sekitar 100kg. Untuk bubuk sabut, wadah pengemasannya adalah karung, dan setiap paket berisi sekitar 100 kg.
Keunggulan dari sabut kelapa
Dapat meningkatkan drainase tanah pada tanaman sambil membantu mempertahankan kelembaban di tanah yang cepat kering. Karena sabut terurai perlahan, seperti gambut, ia menciptakan kantong udara di tanah .
Mempertahankan kelembapan sehingga drainase tidak terjadi terlalu cepat dan tanah tidak mengering sepenuhnya.
Sifat drainase dan retensi ganda ini memungkinkan sabut untuk meningkatkan pengelolaan kelembapan di tanah liat berat dan lapisan pasir kering.
Kualitas Tanah Sabut kelapa
Mengandung sedikit unsur hara sehingga tidak meningkatkan kualitas unsur hara tanah.
Pemupukan lebih diperlukan untuk tanaman pemakan tinggi seperti sayuran dan beberapa bunga, tetapi sebagian besar herba mengembangkan rasa terbaiknya di tanah bernutrisi rendah.
Sabut juga bekerja untuk meningkatkan kualitas tanah secara keseluruhan dari waktu ke waktu karena menambahkan bahan organik yang sangat dibutuhkan.
Perubahan tahunan menjadi sabut dapat menghasilkan tanah gembur yang merupakan kualitas tanah yang disukai untuk sebagian besar tanaman kebun.
Ramah Lingkungan Gambut moss, yang menggantikan sabut sebagai bahan pembenah tanah, membutuhkan waktu berabad-abad untuk tumbuh kembali setelah dipanen.
Sabut kelapa membutuhkan waktu satu abad atau lebih untuk terurai sepenuhnya di tempat pembuangan sampah ini, sehingga lebih berkelanjutan menggunakannya untuk memperbaiki tanah kebun Anda.
Sekian dari artikel saya semoga bisa menambah pengetahuan kalian tentang Proses Produksi Sabut Kelapa ,Terima kasih atas kunjunganya ,Selamat mencoba .
Leave a Reply