Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Daun

Pada kesempatan kali ini saya mau mengulas tentang cara membuat pupuk kompos dari daun.

Jika dibandingkan dengan proses pembuatan kotoran hewan, kompos dari daun jauh lebih mudah dan menyenangkan. Kami mungkin tidak percaya jika kami belum mencoba keduanya.

Yang pertama adalah daun yang lebih ringan. Tapi kalau bobotnya sama, tetap saja berat.

Artinya jika dibandingkan dengan kotoran sapi, kotoran ayam atau kotoran kambing, dengan satu sekop, serasah daun tidak terlalu menguras.

Kedua, serasah daun lebih kering dan lebih bersih. Secara fisik keduanya terlihat jelas perbedaannya.

Namun, jika kita memang berniat memasuki dunia pengomposan, antara kotoran ternak dan serasah daun, sebaiknya tidak dilihat dari sudut pandang itu.

Sudut pandang ini biasanya dialami oleh para pekebun dan petani perkotaan. Karena sifatnya yang tidak biasa dan tidak sering bersentuhan dengan kotoran ternak, sehingga terlihat jijik.

Di perkotaan cukup banyak terdapat pohon-pohon besar. Namun, unggas atau ruminansia hampir tidak ada.

Sebab, ada tumpukan kotoran ayam yang berjatuhan, baunya sudah dimana-mana. Karena tidak terbiasa maka bau warga perkotaan sangat sensitif.

Berbeda dengan kita yang tinggal di pedesaan, tai ayam kampung yang dijatuhkan sembarangan bukanlah masalah yang mengganggu. Bahkan makan dan minum di kandang ternak adalah hal biasa. Tidak masalah.

Kompos daun lebih ekonomis dibandingkan kompos pupuk kandang

Meskipun metode pengomposan daun cukup mudah, hanya sedikit yang mempraktikkannya.

Saya tidak punya ide. Hal ini bisa kita lihat dari produk pupuk organik yang banyak dijual di pasaran maupun dari penjual bunga.

Hampir semua pupuk organik berasal dari limbah sapi, kambing, ayam, atau rumah potong hewan. Tidak ada kotoran daun.

Kompos ini biasanya digunakan sebagai media untuk menanam tanaman hias, taman hunian dan taman toga.

Artinya, jika melihat permintaan, kompos ini banyak dijual di perkotaan. Sayangnya kompos yang terbuat dari daun kering tidak ditangani dengan baik.

Sedangkan bagi yang sangat suka berkebun, dan sering merawat, mengganti media tanam, membuat kompos dari daunnya sendiri bisa lebih hemat.

Pasalnya, harga kompos di perkotaan cukup bagus. Paket beras 5 kg harganya 5 ribu rupiah.

Padahal, hanya cukup untuk 2 hingga 3 pot tanaman dengan diameter 30 cm. Adapun tabulampot dengan pot besar bisa habis sekaligus.

Bahan baku pembuatan kompos daun juga gratis. Setidaknya kita bisa mengumpulkannya sedikit demi sedikit dengan memisahkan sampah antara organik dan anorganik.

Seiring berjalannya waktu, saat pengomposan daun selesai, waktunya bisa bersamaan dengan jadwal penambahan pupuk organik ke tanaman.

Kualitas kompos daun vs kompos ternak

Jika kita meragukan kualitas kompos dari daunnya, itu salah. Kualitasnya bisa teruji dibandingkan kompos dari kotoran sapi dan kambing.

Saya telah menulis panjang lebar tentang keduanya. Silakan periksa kembali jika penasaran.

Kandungan nutrisi yang terkandung dalam kompos kotoran sapi adalah sebagai berikut:

Adapun kompos dari kotoran kambing, ini adalah.

Sekarang lihat kompos dari daunnya. Kandungan unsur haranya adalah sebagai berikut: [1]

Parameter Nilai

C – Organik (%) 61,87

N – Total (%) 0,75

P Jumlah (%) 0.17

K Jumlah (%) 0,24

Rasio C / N 81,93

pH 6,53

Kandungan air 10.10

Jika kita mengharapkan kandungan nutrisi yang tinggi dalam kompos, maka kita akan kecewa. Jadi, jangan bandingkan unsur hara yang terdapat dalam kompos dengan pupuk anorganik. Perbedaannya, jauh.

Misalnya dengan pupuk NPK mutiara 16-16-16. Artinya kandungan N 16%, P 16% dan K juga 16%.

Dalam satu kilogram saja, N, P dan K masing-masing adalah 160 gram.

Dengan mengacu pada kandungan nutrisi kompos daun di atas, untuk mendapatkan nilai N yang sama (160 gram) dibutuhkan sekitar 21 kg kompos daun.

Jika ingin menyamakan jumlah P dan K, maka jumlah kompos daun masing-masing adalah 94 kg dan 67 kg.

Misalkan kita memiliki 100 kg kompos daun, sehingga N, P dan K yang kita dapatkan hanya bisa melebihi NPK 16-16-16.

Ya mau bagaimana lagi, begitulah kondisinya.

Secara kuantitas, kompos organik lebih sedikit dibandingkan dengan anorganik.

Cara membuat kompos dari daun Bisa kering dan basah

Daun yang jatuh dari pohon tidak kering. Ya, warnanya kuning.

Tapi bukan berarti daunnya kering. Daun kering berwarna coklat.

Jika Anda menemukan serasah daun kering di depan rumah, artinya Anda sudah beberapa hari tidak menyapu halaman.

Daun-daun yang berguguran ini secara alami akan membusuk atau membusuk. Lama-lama kita biarkan saja menjadi kompos.

Kompos daun sederhana

Secara sederhana, kita bisa membuat kompos dari daun dengan cara-cara berikut.

1. Kami membuat lubang di tanah, lalu memasukkan daun ke dalam lubang. Lalu kami mengisi daun dengan tanah.

2. Dengan wadah ember, dengan ukuran yang agak besar. Bagian bawah kita isi dengan tanah atau kompos yang sudah jadi. Kami akan memasukkan sampah daun. Dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah lagi di bagian atas.

3. Baru dikoleksi. Namun diusahakan agar serasah daun tidak berserakan karena terbawa angin. Biarkan saja, terkena panas dan hujan.

Tidak ada waktu pasti kapan kompos dari daun di atas akan dibuat kompos. Setidaknya butuh waktu berbulan-bulan.

Cara mempercepat proses pengomposan daun

Jika ingin proses pengomposan lebih cepat, kita harus menambahkan perawatan pada kompos.

Hal-hal yang dapat kami lakukan untuk mempercepat proses pengomposan adalah:

1. Menambahkan starter bakteri. Ini bisa berupa EM4, starbio atau Mikro organisme lokal.

2. Memotong serasah daun menjadi ukuran yang lebih kecil. Semakin lembut ukuran tandu, semakin baik. Karena akan menambah luas permukaan kerja mikroorganisme starter.

3. Menambahkan bahan yang merupakan sumber energi bagi bakteri. Misalnya gula pasir, tetes tebu atau dedak padi.

4. Membalik tumpukan kompos secara teratur dan teratur.

Cara membuat kompos dari daun dengan starter em4

Karena jenis Em4 yang banyak maka yang digunakan untuk pengomposan adalah EM4 pertanian. Botolnya berwarna kuning.

Jenis bakteri di farm em4 sedikit berbeda dengan farm em4. Sama-sama, keduanya adalah bakteri asam laktat, lactobacillus sp.

Komposisi mikroorganisme EM4 pertanian adalah bakteri fotosintetik dan bakteri aktinomisetes.

Bakteri fotosintetik mampu memfermentasi dan juga memperbaiki nitrogen dari udara. Dapat bekerja secara aerob maupun anaerob.

Sedangkan aktinomiset merupakan bakteri yang secara alami terdapat di dalam tanah. Bekerja lebih baik dalam kondisi aerobik. Perannya, dapat menekan organisme patogen pada tumbuhan.

Untuk pengomposan, em4 harus terlebih dahulu diencerkan dengan molase atau gula.

Caranya adalah 5 mL em4 pertanian ditambah 2,5 gram gula pasir dan 250 ml air. Nanti ini akan digunakan untuk menyemprot serasah daun.

Atau, kita bisa membuat tahi lalat dari buah.

4 gram gula pasir dilarutkan ke dalam air kira-kira 100 ml sambil diaduk sampai larut. Tambahkan potongan buah – seperti nanas, pepaya atau pisang. Biarkan selama sehari semalam dalam keadaan terbuka.

Ok langsung saja cara membuat kompos dari daun ini, anda bisa menggunakan em4 atau tahi lalat yang mudah.

1. Serasah daun dipotong kecil-kecil. Idealnya antara 2 – 3 cm. Tetapi jika tidak memungkinkan, hanya itu yang Anda bisa.

2. Masukkan serasah daun ke dalam tanaman kompos. Lapis demi lapis.

3. Tiap layer disiram dengan em4 atau mol yang kita buat tadi.

4. Tutup, tapi jangan terlalu kencang. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 1 bulan, sedangkan untuk tahi lalat bisa memakan waktu lebih lama yaitu sekitar 2 bulan.

5. Setiap 3 hari, daun dibalik. Lebih merepotkan tapi ini untuk proses pengomposan yang lebih cepat. Jika tidak dibalik, hanya lactobacillus yang merupakan bakteri dominan. Bakteri lain yang sebagian besar aerobik akan bekerja minimal.

Sebenarnya itu tidak merepotkan kok. Kita bisa melakukannya dengan langkah-langkah seperti ini.

Misalnya kita punya tong atau ember untuk membuat kompos daun.

Pertama-tama kami membuat kompos daun seperti pada langkah-langkah di atas.

Kemudian bila ada daun baru yang ingin kita tambahkan, kita semprotkan terlebih dahulu dengan Em4 atau tahi lalat yang sudah kita miliki.

Kami memasukkan daun baru ini ke bagian paling bawah. Otomatis dengan melakukan itu, kami telah membalik-balik tumpukan kompos yang kami buat.

Untuk mempermudah dalam pembuatan kompos bisa menggunakan mesin pencacah kompos yang lebih efisien.

Menurut saya cara membuat kompos dari daun cukup disini dulu. Mohon maaf jika banyak kekurangannya. Terima kasih dan sampai jumpa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *