Kisah Horor Universitas Pendidikan Indonesia “UPI Undercover”

Setiap kampus tentu punyai kisah horornya tersendiri, termasuk UPI. UPI merupakan keliru satu perguruan tinggi negeri yang berada di kota Bandung. Kampus terbaik yang megah nan unik ini merupakan keliru satu kampus bersejarah yang di dalamnya termasuk tersimpan kisah–kisah horor sekaligus mengerikan. Penasaran? Mari simak ulasan berikut.

Kisah-Kisah Horor di Univeritas Pendidikan Indonesia

Setidaknya adalah 5 wilayah yang punyai cerita, tempat, atau wilayah horor di Univeritas Pendidikan Indonesia, diantaranya;

Misteri melodi kematian dan jeritan wanita di gedung Isola

Apakah kalian tahu gedung ini? Ya gedung ini merupakan simbol kebesaran berasal dari UPI sendiri, yakni gedung isola. Siapa sih yang tak mengenal gedung ini, apalagi bagi mereka yang merupakan warga bandung dan sekitarnya terlebih yang pernah menempuh pendidikan disini.

Baca juga : e jurnal ekonomi

Gedungyang dibuat dengan model eropa klasik (art deco) dengan cat putihnya ini merupakan gedung yang sangat menarik. Terutama bagi mereka yang baru menginjakan kakinya di kampus UPI Bumsil.

Gedung yang indah dan megah ini dikala siang sampai sore hari merupakan destinasi favorit baik bagi mahasiswa baru, maupun mahasiswa kolot (sebutan untuk mahasiswa lama yang belum lulus. Hehe ). Tapi jangan sangka dibalik keindahannya tersebut, gedung ini punyai misteri kelam yang bakal memicu bulu kuduk kita berdiri.

Konon di gedung ini pernah berjalan sebagian kejanggalan dan perihal misterius. Yang paling kentara adalah terdengarnya nada berasal dari piano yang punya kandungan pesan melodi kematian.

Melodi selanjutnya tetap terdengar terhadap malam spesifik saja. Selain itu juga, tersedia alumni UPI yang menyebutkan pernah memandang sesosok wanita belanda (Noni Belanda). Selanjutnya tersedia mahasiswa UPI yang pernah mendengar jeritan seorang perempuan berasal dari gedung ini. Bikin bulu kuduk merinding bukan?

Jika kita tarik ke masa lantas gedung ini dulunya merupakan sebuah villa spesial punya D.W. Berrety (seorang keturanan belanda – jawa) yang termasuk seorang pemiliki surat kabar populer di sementara itu*. Desas – desus menyebutkan bahwa D.W. Berretymembangun gedung ini sebagai tempat untuk mengasingkan dirinya berasal dari keramaian orang – orang, maka dikala kita masuk ke gedung ini kita bakal memandang sebuah tulisan M’ I SOLO E VIVO yang punyai makna menyendiri untuk bertahan hidup.

Dan apakah pembaca tahu, sang pemiliki villa megah ini meninggal dengan langkah tragis dan juga meninggalkan dua anaknya. Menurut kabar burung, D.W. Berrety meninggal akibat pesawat yang ditumpanginya terjatuh di perbatasan Suriah.

Namun siapa sangka tersedia yang menyebutkan bahwa kecelakaan selanjutnya merupakan sebuah sabotase yang ditunaikan oleh pemerintah Hindia Belanda yang jadi jengah gara-gara kedekatan beliau dengan Jepang menjelang perang asia pasifik.

Tidak diketahui tentu istri dan anaknya pergi kemana yang tahu villa selanjutnya sesudah itu diakuisisi Savoy Homann. Perlu pembaca termasuk tahu, katanya sosok wanita yang menggemparkan UPI selanjutnya merupakan anak kandung berasal dari D.W. Berretyyang bernama Anna. Selain dua kejanggalan tersebut, bagi yang pernah ke Isola pastinya bakal tahu taman Partere yang populer dengan julukan taman cinta (belakang Isola).

Saat siang sampai sore hari taman selanjutnya merupakan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil mengobrol, atau apalagi untuk berpacaran gara-gara keberadaan kolam ditengah taman selanjutnya yang ditunjang oleh pohon beringin yang menjulang tinggi. Namun siapa sangka dibalik keindahan dan keasriannya, taman Partere ini termasuk serupa layaknya gedung Isola di sampingnya menyimpan sebuah misteri.

Ada orang yang menyebutkan bahwa jika terhadap malam hari kurang lebih jam 11 sampai jam 2 malam kita berada disana, sesudah itu melingkari kolam yang berada di taman selanjutnya sebanyak 7 kali, bakal tersedia sesuatu yang berjalan dan menimpa kita.

Tapi berasal dari cerita – cerita selanjutnya penulis belum sanggup menegaskan benar atau tidaknya perihal misteri tersebut, yang tentu tidak tersedia yang berani bermain di tempat kurang lebih Isola dikala malam hari. Sehingga cerita ini kembali – kembali cuma berupa Urban Legend semata. Penasaran?

Salah satu sarana yang sangat diperlukan oleh mahasiswa maupun dosen pastinya adalah sebuah perpustakaan. UPI pun punyai perpustakaan yang sanggup dikatakan punyai kesan magis sekaligus menyeramkan. Dari luar penampilan perpustakaan UPI ini keluar bercorak klasik yang di dukung dengan gedung yang menjulang tinggi dan berlantai 3.

Tapi jika kita masuk ke perpustakaan UPI dan hendak menuju ke lantai atas, kita bakal mendapatkan sebagian perihal janggal. Seperti dikala kita tersedia di lantai 2 dan hendak menuju lantai 3 kita bakal memandang pintu tangga lantai 3 yang tersegel dengan lilitan rantai. Entah mengapa perihal selanjutnya dilakukan, penulis sendiri tetap menanyakan – tanya mengenai perihal ini.

Selain kejanggalan selanjutnya penulis sendiri sejujurnya pernah mengalami pengalaman yang tidak cukup mengenakan dikala pernah suatu malam kurang lebih pukul 12 malam.Penulis yang umumnya senang mengalong di malam hari untuk mencari Wi-fi.

(hehehe maklum anak gretongan) menentukan untuk pulang ke kostan dengan lewat gedung perpustakaan tersebut. Tahukah pembaca, bahwa sementara itu entah mengapa penulis menghendaki menoleh ke arah perpustakaan, lebih tepatnya pandangan mata penulis tertuju ke lantai 3 UPI.

Tiba – tiba layaknya tersedia bayangan hitam yang memperhatikan penulis. Saat itu, penulis berpikir bisa saja itu cuma bayangan sinar di kegelapan belaka, namun entah mengapa dikala penulis udah berjalan sebagian langkah dan menoleh kembali ke lantai 3 perpustakaan tersebut, bayangan hitam tadi tidak keluar lagi. Dan sanggup tertebak bulu kudung penulis mendadak berdiri.

Memang sejujurnya sebelum akan penulis mengalami perihal tersebut, kakak tingkat dan orang – orang pernah menyebutkan sebagian momen menyeramkan yang berjalan di lantai 3 perpustakaan UPI tersebut. Konon pernah lantai 3 perpustakaan UPI selanjutnya pernah dibuka, malahan sering digunakan oleh Himpunan Mahasiswa se-UPI untuk melaksanakan LDKM (Latihan Dasar Kepemimpinan).

Namun, suatu dikala pernah berjalan suatu perihal yang tak disangka – sangka berjalan kesurupan di lantai 3 perpustakaan selanjutnya yang memicu orang – orang geger. Mungkin gara-gara momen itulah akhirnya lantai 3 perpustakaan UPI selanjutnya sampai saat ini dilarang untuk dimasuki. Atau bisa saja tersedia segi penyebab lainnya?

Misteri menakutkan tempat belakang UPI (dari jadi Lapangan berdebu sampai PDAM UPI)

Apakah kalian tahu UPI punyai Sport Hall yang sering dikunjungi oleh orang – orang baik mahasiswa maupun khalayak umum? Ya, UPI dengan kampus rindangnya punyai tempat berolahraga yang membentang luas berasal dari jadi Gymnasium sampai gelanggang kolam renang dan stadion UPI. Apalagi UPI punyai kolam renang berstandar internasional yang sementara PON 2016 kemarin digunakan sebagai venue akuatik dan juga renang.

Namun dibalik perihal tersebut, tempat Sport Hall selanjutnya menyimpan kisah yang menyeramkan dan apalagi pernah penulis alami sendiri. Ya sementara itu, tahun 2015 tepatnya dikala penulis dan rekan – rekan sedang melaksanakan kaderisasi jurusan, berjalan kesurupan yang menimpa rekan – rekan penulis, terlebih di tempat belakang dekat PDAM UPI.

Dan perihal selanjutnya tidak cuma berjalan sekali saja, melainkan lebih. Usut punyai usut menurut orang yang punyai indera ke-enam, sesungguhnya di tempat selanjutnya banyak terkandung jin – jin yang mendiaminya, terlebih jin air. Dan sebagian kabar burung pun menyebutkan bahwa di tempat kurang lebih lapang berdebu termasuk punyai keseraman yang nyaris setara dengan tempat PDAM tadi.

Misteri Suara Gong dan Lift FPBS UPI

FPBS merupakan keliru satu fakultas yang tersedia di UPI dan merupakan keliru satu fakultas tertua tak hanya FIP dan FPIPS. FPBS merupakan fakultas yang punyai 3 gedung di dalam satu lokasi, yakni FPBS A, FPBS B, dan FPBS C.

Karena FPBS merupakan keliru satu fakultas tertua selanjutnya maka pastinya FPBS pun menyimpan kisah menyeramkan juga. Di FPBS A yang sampai sementara ini tetap digunakan oleh FPSD, terkandung sebuah ruangan yang menyimpan alat – alat musik, layaknya gong dan sebagainya.

Pernah suatu dikala menurut orang – orang kurang lebih jam 7 malam tersedia seorang mahasiswa yang jadi kaget gara-gara tiba – tiba mendengar nada gong berbunyi layaknya tersedia yang sedang memainkannya.

Berdasarkan kekagetannya mahasiswa itu pun sesudah itu memeriksa ruangan selanjutnya untuk menegaskan siapa orang yang tetap memainkan alat musik gong padahal aktivitas perkuliahan udah berakhir sejak sore hari.

Alangkah terkejutnya mahasiswa selanjutnya dikala dia tidak mendapatkan siapa pun di ruangan tersebut.

Akhirya dia lari terbirit – birit dan sesudah itu perihal selanjutnya menyebar ke seluruh mahasiswa dan pegawai FPBS. Selanjutnya, masalah gong yang tiba – tiba berbunyi selanjutnya termasuk bukan cuma disaksikan oleh mahasiswa saja, melainkan oleh OB dan OG FPBS sendiri.

Selain itu, tersedia satu perihal lain kembali yang memicu penasaran sekaligus memicu bulu kuduk kita berdiri. Ya tidak ada lain yakni kejanggalan yang berjalan terhadap Lift FPBS menjelang maghrib.

Pengalaman aneh ini termasuk pernah dialami sendiri oleh penulis, yakni dikala penulis pulang menjelang maghrib dan gara-gara segi kepraktisan akhirnya penulis menentukan untuk gunakan carry terebut. Saat itu penulis gunakan carry berasal dari lantai 3 menuju ke lantai 1, dan entah mengapa tiba – tiba carry tambah menuju ke basement FPBS padahal penulis tidak menentukan tombol basement.

Sungguh perihal yang diluar nalar. Beberapa sementara sesudah itu penulis mendengar bahwa perihal aneh selanjutnya bukan cuma pernah dialami oleh penulis saja melainkan oleh orang lain juga. Orang – orang pun menyebutkan bahwa mereka jadi heran mengapa seakan – bakal carry FPBS diatur agar lewat basement dikala hari menjelang petang.

Wc dan Lab BK di FIP UPI yang membuat bulu kuduk berdiri

FIP merupakan keliru fakultas tertua dan pertama yang berada di IKIP (sebelum berpindah nama menjadi UPI). Fakultas ini punyai bentuk bangunan unik, ya FIP berupa layaknya sebuah labirin agar bakal memicu susah orang yang pertama kali memasukinya.

Selain itu, dibalik keunikannya ternyata fakultas ini termasuk punyai tempat menyeramkan layaknya FPBS. Di anggota sebelah kiri fakultas tepatnya di tempat BK (Bimbingan Konseling), tersedia sebuah wc dan laboratorium yang punyai kesan angker.

Pernah suatu dikala penulis yang sedang menghadiri sidang lazim himpunan mahasiswa mengalami perihal aneh di wc-nya. Ya sementara itu merupakan hari Jum’at malam kurang lebih pukul 11.30, penulis yang menghendaki membuang air kecil sesudah itu menentukan untuk gunakan wc yang letaknya berdekatan dengan tempat diadakannya sidang tersebut.

Ketika sedang membuang air kecil, tiba – tiba penulis mendengar nada kran air yang mengalir berasal dari kamar wc sebelah.

Padahal kamar wc selanjutnya di dalam suasana terkunci dan udah rusak, padahal dikala tadi penulis masuk ke wc yang airnya mengalir, kran air di kamar wc sebelah selanjutnya tidak menyala. Sungguh memicu bulu kuduk merinding.

Paginya dikala sidang di skorsing (ditunda) sebagian saat, penulis yang sementara itu sedang bercanda dengan rekan – rekan dan kakak tingkat didatangi ketua OB disana.

Dia menyebutkan jangan kaget jika mengalami perihal demikian, gara-gara wc dan lab bk selanjutnya tergolong angker. Bukan cuma kali ini saja momen layaknya selanjutnya terjadi, apalagi dia pun pernah mengalaminya.

Bagaimana Kisah Horor Univeritas Pendidikan Indonesia?. Apakah memicu bulu kuduk pembaca berdiri? Sebenarnya tetap banyak misteri lain yang menghendaki penulis sampaikan, namun gara-gara keterbatasan narasumber maka kisah seram untuk kali ini dicukupkan saja. Sampai berjumpa di lain kesempatan. Penulis di dalam artikel ini adalah Restu Pangestika.

One comment

  1. cuci-karpet-tangki

    Kisah Horor Universitas Pendidikan Indonesia “UPI Undercover” – Challenging Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *