Cara budidaya ikan patin di kolam tanah merupakan salah satu metode yang bisa Anda gunakan jika berencana ingin memulai pembudidayaan. Walaupun sedikit lebih sulit, media ini banyak digunakan oleh para peternak ikan karena dianggap akan membuat pertumbuhan ikan patin menjadi lebih optimal.
Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Tanah yang Baik dan Benar
Ikan patin merupakan jenis ikan yang sangat diminati oleh banyak masyarakat guna dikonsumsi karena rasanya lezat serta kaya akan kandungan gizinya. Maka tak heran apabila ikan ini menjadi primadona di pasaran sehingga membuat peluang usahanya menjadi menguntungkan. Berikut cara budidayanya.
1. Proses Pembuatan Kolam Tanah
Proses pertama yang harus dilakukan untuk memulai pembudidayaan yaitu menyiapkan kolam. Siapkan sebuah lahan, kemudian galilah lubang sesuai ketentuan. Umumnya, ukuran kolam budidaya ikan patin berkisar lebar 5 meter, panjang 5 meter serta kedalaman air sekitar 1 meter.
Namun, pada dasarnya luas kolam bisa Anda sesuaikan dengan ketersediaan lahan serta anggaran yang dimiliki untuk memulai usaha ternak ikan patin. Setelah proses penggalian sudah selesai dan telah mencapai kedalaman 1 meter, maka buatlah lubang pada sudutnya guna pembuangan air.
2. Pengelolaan Kolam
Setelah Anda membuat lubang di bagian sudut kolam untuk pembuangan air serta memudahkan proses pengurasan nantinya, maka langkah berikutnya adalah penaburan kapur. Fungsi dari tahapan ini adalah guna menstabilkan keasaman tanah atau pH, lalu biarkan lah selama kurang lebih 3 hari.
Setelah melewati proses pengapuran, isilah kolam dengan air secara bertahap dengan ketinggian sekitar 80 cm. Lalu, berikanlah pupuk organik guna membantu tumbuhnya mikroorganisme di dalam kolam dan nantinya akan menjadi pakan alami bagi ikan. Diamkan selama kurang lebih satu minggu.
3. Proses Pemilihan Induk Ikan Patin
Cara budidaya ikan patin di kolam tanah berikutnya yang sangat penting adalah proses menyeleksi indukan ikan patin. Tahap ini cukup krusial karena akan mempengaruhi langsung terhadap hasil ketika masuk masa panen. Oleh sebab itu, pastikan bahwa Anda benar-benar mengetahui jenis berkualitas.
Ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan agar bisa mengetahui jenis induk patin berkualitas. Pastikan ikan berukuran besar serta ideal dan tidak ada cacat sedikitpun pada bagian tubuhnya. Pilihlah yang memiliki warna kulit cenderung cerah serta gerakan ikan cukup aktif dan agresif.
4. Proses Pemijahan
Agar proses pemijahan dapat berlangsung secara optimal, siapkan sebuah wadah khusus. Gunakanlah akuarium kaca agar mudah dalam mengontrolnya. Lalu, keluarkan telur dengan cara memijat perut ikan betina. Kemudian, lakukanlah pemijatan kepada jantan guna mengeluarkan sperma.
Aduklah sampai air menjadi keruh. Telur akan mulai terbentuk setelah prosesnya berlangsung selama 3-4 hari. Setelah 7 sampai 10 hari telur menetas dan menghasilkan bibit patin berkualitas. Peliharalah secara intensif dengan memperhatikan pemberian pakannya sampai bobot mencapai 25 gram.
5. Penebaran Dan Pemeliharaan
Sebelum masuk ke tahap pemeliharaan, proses yang harus Anda lakukan adalah penebaran benih ke dalam kolam. Agar bibit mampu beradaptasi dengan kondisi air maka masukkan secara perlahan serta menggunakan metode aklimatisasi. Hal tersebut bertujuan supaya ikan patin tidak stres dan mati.
Proses pemeliharaan merupakan faktor penentu akan terhadap masa panen nantinya. Berikanlah pakan dengan jenis pelet yang mengandung nutrisi serta zat lainnya guna mendukung pertumbuhan ikan. Gantilah air kolam secara rutin namun jangan terlalu sering juga, agar ikan tidak stres.
Itulah tadi pembahasan ikanesia mengenai beberapa cara budidaya ikan patin di kolam tanah yang baik dan benar. Pastikan bahwa semua prosesnya tak ada yang terlewatkan satu lu karena dapat mempengaruhi kualitas panen. Pemanenan bisa Anda lakukan apabila ikan sudah berusia sekitar 5 bulan.