Budidaya Madu Lebah Klanceng, Menjanjikan Ditengah Pandemi

Jenis lebah Klanceng termasuk tipe lebah penghasil madu, dapat disebut lebah kerdil madu atau apis florea, spesies lebah madu liar kecil di Asia Selatan dan Tenggara.

Beberapa perusahaan yang mengolah madu murni madurasa berasal dari tipe lebah klanceng, dewasa ini banyak permintaan. Ini menjadi solusi dalam usaha, dalam meghadapi Pandemi COVID-19 di mana perusahaan banyak yang tidak terima pegawai baru, dan penduduk dituntut untuk kreatif hadapi tuntutan ekonomi.

Jenis lebah Klanceng termasuk tipe lebah penghasil madu murni yang prospektif dibudidayakan dan dikembangkan.

Seperti kisah inspiratif seorang pebisnis madu kalanceng di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dikutip berasal dari pemberitaan Dinkominfo Kabupaten Blora, 01 November 2020.


Salah satunya dibudidayakan oleh Lilik Lukitowati, warga Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora.Saya bertekun budidaya lebah madu Klanceng, mulai awal Agustus 2020.

Tapi di awalnya aku telah mengonsumsi madu klanceng berasal dari Kabupaten Gunung Kidul habis dua botol, setelah itu aku lepas seluruh obat yang dulu aku mengonsumsi selama 30 tahun lebih,” terang Lilik Lukitowati di Griya Lebah Klanceng Blora, Minggu 01 November 2020.

Kemudian, dirinya mengembangkan dan membudidayakan sendiri sebab prospek kedepan dinilai benar-benar bagus dan dicari orang sebab di toko belum banyak yang menjajakan bahkan belum ada secara khusus.

Jadi prospek banget untuk warga Blora yang banyak telah mengenal madu Klanceng untuk dibudidayakan, disita madunya dan tidak banyak cost yang keluar,” kata dia.Harga madu Klanceng, di pasaran tidak cukup lebih Rp600.000 per liter.

“Di sini aku mempunyai 100 kendil (wadah berasal dari tanah liat). Asumsinya, satu kendil, dalam tiga bulan sekali itu ngunduhnya Rp300.000. Padalah aku membeli Rp350.000 per kendil berasal dari Kabupaten Gunung Kidul.

Sekarang, kecuali aku mempunyai 100 kendil dikalikan Rp300.000 per tiga bulan sekali telah Rp30 juta. Berarti dikalkulasi satu bulan itu Rp10 juta. Nah siapa yang mau bayar kami yang telah pensiun Rp10 juta, tidak ada kan,” urainya.Dengan demikian, lanjutnya, dapat masuk ke wirausaha lebah madu Klanceng.

Harapannya, dapat bermanfaat untuk saudara-saudara kita, tetangga, kawan kami atau yang kena persoalan bersama dengan sakit Covid-19 dan sebagainya.

“Ini biasanya sembuh. Yang telah laporan ke aku itu ada 12 orang sembuh. Terutama yang satu itu Bu Ana, istrinya almarhum dokter Heri Prasetyo. Itu termasuk minum madu Klanceng ini habis dua botol dan sembuh. Bahkan bersaksi sembuh berasal dari Covid-19 berkat mengonsumsi madu Klanceng,” terangnya.

Dijelaskannya, dalam satu wadah kendil bibit indukan, selama tiga bulan kecuali makanannya memadai telah dapat dipanen, telah mengusung Rp300.000 sendiri berasal dari Rp100.000 madu, Rp100.000 bee pollen dan Rp100.000 propholis.

“Kita idamkan bentuk grup se kabupaten Blora. Tapi kecuali belum mempunyai indukan nanti dapat berhimpun bersama dengan kita. Karena kami idamkan grup tani hutan lebah Klanceng,” ucapnya.

Kalau bagus, ada isinya serta ada anggaran, nantinya kami dapat mendapat kucuran dana utang lunak, yang dapat dibagikan sesama anggota.

“Tapi ya mohon pas waktu, sebab dana pinjaman, agar nanti dapat diperluas kembali untuk modal para petani lebah madu Klanceng,” ucap dia.

Untuk makanan, Lilik menyebut benar-benar mudah, layaknya menanam bayam, bunga kertas, bunga kocai, kenikir dan bunga blimbing.
“Pokoknya bunga-bungaan itu benar-benar disenangi. Khususnya ada bunga yang namanya air mata pengantin, itu makanan pokok. Ini makananya murah sekali, bagaikan kami tidak dulu keluar uang,” tambahnya.

Menurut dia, kesempatan bisnis budidaya madu Klanceng masih terbuka lebar, sebab masih kekurangan stok tiap tiap bulannya. Selain itu, lebah Klanceng tidak menyengat agar aman dikembangkan di lingkungan

rumahUntuk perawatannya mudah, cuma menghindari berasal dari sinar matahari langsung, dapat meleleh sebab berasal berasal dari getah pohon. Dan termasuk menghindari hujan sebab lembab,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *